Saat ini ada banyak sekali media online yang menyajikan
kumpulan artikel bernuansa islami, pada umumnya berupa blog dan situs sederhana
yang di isi dan dikembangkan oleh penulis mandiri atau biasa disebut penulis lepas.
Penulis lepas yang mengabdikan diri dan waktunya untuk banyak menerbitkan
artikel-artikel tentang islam, mereka sebagian besar bekerja sendiri dan
melakukan penulisan sendiri atau bahkan menjadi penerbit sekaligus. Penulisan
blog dimungkinkan untuk melakukan penerbitan melalui media online tanpa harus
melewati jajaran meja editor. Mereka menggunakan banyak fasilitas penunjang
yang memungkinkan bagi mereka untuk melakukan penerbitan sebuah artikel
sederhana yang bernada menebarkan kebaikan dan keislaman.
Dengan makin berkembangnya kecanggihan teknologi ini membuat banyak orang
dengan sukarela mau mengabdikan waktu dan tenaganya untuk menyuarakan tentang
kebenaran islam, mereka bekerja secara sukarela menjadi penyambung dan media
perantara antara pencari berita dengan berbagai ilmu dan pengetahuan. Perilaku
mereka ini sangatlah terpuji, karena tidak mengharapkan imbalan dan hanya
mengandalkan rasa persaudaraan dan perjuangan seiman. Mereka mau melakukan
pekerjaan sukarela ini semata-mata hanya karena ingin menyelamatkan tauhid dan
akidah Allah swt. motifasi lain yang mendasari kegiatan mereka adalah karena
adanya kesadaran dari dalam diri masing-masing tentang makin sekulernya
berbagai media massa memberitakan islam, berbagai media massa seperti koran dan
elektronik sudah menjadi media bagi sekelompok orang yang tidak suka dengan
islam menjadikan islam bahan tertawaan mereka dan selalu menyudutkan dari
berbagai sisi kehidupan.
Tidak ada motovasi materi, walau memang ada beberapa blog yang mengkomersilkan
situsnya dengan memasang beberapa iklan, tapi itu jumlahnya tidaklah banyak,
hasilnya sama sekali tidak signifikan. Lalu apa motif yang mendasari perilaku
mereka ini? Mengapa mereka mau melakukan hal tersebut. Pada umumnya penulis
lepas ini memiliki kepekaan yang tinggi mengenai persoalan yang dialami
saudara-saudaranya, ya susah mencari media penyeimbang. Ini juga disebabkan
karena sebagian orang ini mau melakukannya karena ada panggilan dalam dirinya
yang membuat mereka merasa dihargai ketika mereka mampu menjadi penengah atau
bahkan jalan keluar bagi sebagian orang yang membutuhkan pencerahan dalam
hidupnya. Disamping memiliki kemampuan menulis yang baik, penulis lepas ini
juga ternyata sudah mendapat petunjuk Allah swt dalam hatinya untuk mau banyak
menolong sesama. Allah swt senantiasa menjaga dan menerangi hatinya dengan
hidayah yang membuat ia selalu ingin menjadi perantara dan penolong agama
Allah.
Ayat tentang datangnya hidayah…..
"Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran
tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu
memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang
lurus" (QS. Al-Baqarah: 213).
Orang dengan kategori ini menjadi sangat istimewa dimata Allah, karena tidak
semua orang memiliki kemampuan ini, tidak semua orang mau melakukan ini dan
tidak semua orang di beri petunjuk oleh Allah untuk mau menjadi penolong agama
Allah (hidayah). Tidak semua orang mau menerima petunjuk dan melaksanakan
petunjuk (hidayah) itu dengan sukarela. Karena memang tidak mudah untuk mau benar-benar
mengatasnamakan kepentingan agama. Ada seribu tantangan untuk yang mau
menggeluti pekerjaan ini, diantaranya adalah gangguan dan godaan selama
pelaksanaan penulisan. Anda tahu siapa yang paling dirugikan jika seorang
penulis lepas berhasil menghasilkan sebuah artikel yang dapat mempengaruhi
bahkan merubah cara berpikir orang muslim? Yaitu adalah setan dan iblis serta
bangsanya. Mereka marah sekali jika ada penulis yang mampu membuat sebuah
artikel yang mampu mempengaruhi cara berpikir kebanyakan orang islam yang
selama ini kebanyakan salah kaprah. Penulis lepas ini adalah benar-benar sangat
dibenci bangsa setan, karena sudah sekian lama mereka bekerja banting tulang
untuk membelokkan dan menjerumuskan manusia ke lembah dosa, lalu hanya
gara-gara selembar kertas, tiba-tiba orang itu berbalik arah dan meninggalkan
kebiasan buruknya lalu bertobat pada allah. Setan marah sekali dan geram sekali
dengan si penulis lepas ini, maka dari itu, setan akan mengirimkan pasukan
setingkat jenderal di kalangan mereka untuk membuat penulis tidak konsentrasi,
tidak focus, pembahasannya melebar tak jelas arah tujuannya dan lain sebaginya.
Penulis artikel ini sendiri sering sekali mengalami gangguan, dimana seketika
ada gerombolan orang datang mendekati dan duduk di sebelah penulis yang sedang
focus membuat sebuah artikel, lalu mereka tertawa terbahak-bahak di tempat
umum. Atau bahkan tiba-tiba ada banyak nyamuk yang datang mengganggu ketika
sedang asik mengetik. Ada banyak tantangan dan rintangan untuk melakoni profesi
ini, ya itulah sebabnya harus banyak-banyak berserah diri pada allah.
Jadi ini sebabnya mengapa profesi ini hanya berlaku bagi orang
tertentu dengan kriteria memiliki kemampuan dan orang yang mau menerima hidayah
Allah saja yang akan diberikan petunjuk untuk mau menjadi penolong agama Allah.
Tidak sembarangan dan membutuhkan perjuangan siang dan malam. seperti
ditegaskan dalam ayat berikut ini….
1) "Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam memperoleh hidayahKu,
niscaya akan Kami tunjuki jalan-jalanKu" (QS. Al-Ankabuut: 69).
2) " Allah tidak memberi hidayah kepada orang-orang yang fasik"
(QS. Al-maaidah: 108), juga firman-Nya, "Dan Allah tidak menunjuki
orang-orang yang dahlim" (QS. Ali Imran: 86), "Dan Allah tidak
memberikan petunjuk kepada orang-orang yang kafir" (QS. At-Taubah:
37).
Para penolong agama Allah ini tidak bisa terlihat kasat mata dan Allah sama
sekali tidak memberi tanda khusus dimana kita bisa menemukan mereka. Itu karena
keberadaan mereka sangatlah istimewa, maka Allah akan senantiasa menjaga mereka
dari segala keburukan dan kejahatan niat buruk orang-orang yang ada
disekitarnya. Umumnya kehidupan mereka jauh dari hiruk pikuk dan hingar binger
gemerlap duniawi, mereka hidup sederhana dan bersahaja. Mengapa demikian,
karena seorang penolong agama Allah haruslah seorang yang bisa menjaga diri dan
imannya agar sentiasa lurus dan konsisten. Orang yang mampu membedakan mana
jalan yang menuju kefasikan mana yang menuju ketaqwaan. Jika Allah memilih
seorang penolong adalah seseorang selalu ingin eksis, mencolok disegala
suasana, selalu membanggakan diri mereka dari ujung rambut sampai ujung kaki,
maka pesan dan hidayah Allah tidak akan masuk ke dalam relung hati mereka.
Cahaya hidayah itu akan tertutup kabut dan orang yang diberi amanah itu sama
sekali tidak akan mampu menjadi penolong bagi sesamanya, karena ia terlalu
sibuk dengan dirinya sendiri.
Lalu apa saja ciri-ciri dari orang yang mendapatkan hidayah
dari Allah swt:
1. Merasa mudah dalam beramal saleh.
Orang yang telah mendapatkan hidayah taufiq akan merasa mudah atau ringan dalam
melakukan amal saleh, rajin dan tekun dalam beribadah, serta sangat takut
berbuat kedurhakaan. Allah memberikan banyak kemudahan pada dirinya agar ia
dapat menyelesaikan misinya itu dengan baik, diantaranya nikmat kesehatan. Ia
selalu merasa senang dan bahagia menjalankan tugasnya, selalu ingin terus
terkoneksi dengan allah dimana pun berada. Sementara orang yang tidak
mendapatkan hidayah-Nya, akan merasa malas dalam beramal saleh dan tidak merasa
bersalah kalau berbuat maksiat.
“Barang siapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk,
Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah
ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang
yang tidak beriman. (QS. Al An’am 6: 125)
Maksud ayat Dia melapangkan dadanya untuk Islam adalah orang yang mendapat
hidayah akan merasa mudah melaksanakan ajaran-ajaran-Nya, dadanya lapang tanpa
beban, berbagai ilmu masuk kepada dirinya dan ia merasa bahwa itu adalah bagian
dari pemahaman. Dan yang dimaksud niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi
sempit adalah orang yang tidak mendapat hidayah, akan merasa malas beramal
saleh karena dadanya merasa berat dan terkekang saat melaksanakan aturan-aturan
Allah SWT.
2. Konsisten.
Orang yang mendapat hidayah taufiq akan konsisten dalam menjalankan
perintah-perintah-Nya. Akan merasa nikmat saat beribadah kepada-Nya. Hal ini
dijelaskan dalam ayat berikut :
“Bagaimanakah kamu menjadi kafir, padahal
ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada ditengah-tengah
kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. Ali Imran 3: 101)
Maksudnya, Barangsiapa yang berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya
ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus ialah orang-orang yang
mendapat petunjuk atau hidayah akan berpegang teguh alias konsisten pada
ajaran-ajaran Allah SWT. Tidak peduli banyaknya halangan dan rintangan, maka
hidayah itu akan tetap masuk dan menerangi dirinya.
3. Bersemangat dalam mempelajari ajaran agama.
Orang yang mendapat hidayah taufiq akan memiliki semangat untuk selalu menelaah
ajaran-ajaran Allah. Islam itu agama yang harus dipahami, bukan sekedar
diyakini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila Allah
akan memberikan kebaikan pada seseorang, Dia faqihkan orang tersebut dalam
agama”.
Yang dimaksud Dia faqihkan orang tersebut dalam agama adalah orang tersebut sellau
bersemangat untuk menelaah ajaran-ajaran Islam.
(Sumber: Aam Amiruddin, Tafsir Al Qur’an Kontemporer jilid II)
Adalah sebuah kenikmatan tersendiri, jika tulisan artikel yang dibuatnya banyak
dibaca orang, apalagi diserpon positif. Tentulah si penulis akan mendapatkan
kepuasan ketika artikelnya mendapat penilaian baik, nilai kepuasan itu bisa
melampaui kenikmatan materi. Karena itu menandakan bahwa si penulis berhasil
menyampaikan pesan positif kepada pemirsanya sehingga di pembaca merasa
tertolong dan bisa mengatasi permasalahn yang sedang di hadapi.
Menjadi penulis juga bukan pekerjaan
mudah, diperlukan ketekunan dan tekad kuat dalam menjalaninya. Ini adalah tugas
mulia yang membutuhkan banyak pengorbanan, mulai dari waktu, tenaga, biaya dan
semangat tiada henti. Ada satu lagi syarat bagi penulis ini agar tidak surut
semangat dan jangan selalu mengharap imbalan.. Tidak selalu baik, itu karena
cara pandang setiap orang berbeda-beda. Dan karena sesungguhnya semua itu harus
dikembalikan lagi kepada Allah, hanya Allah yang maha menggerakkan hati setiap
manusia. Hanya allah yang berhak memberikan pencerahan kepada siapa saja yang
Ia kehendaki dan tidak ia kehendaki. Jadi tugas mulia satu-satunya penulis ini
adalah merangkaikan kata dan kalimat sehingga rangkaian kata itu bisa di
laksanakan oleh seluruh anggota tubuh manusia lainnya. Rangkaian kalimat itu
berisi ajakan melakukan kebaikan dan upaya makin mempertebal keimanan. Selama
kalimat baik yang dituangkan penulis bisa dimengerti, maka semoga itu bisa
dilaksanakan oleh anggota tubuh si pembaca dan si penulispun mendapatkan pahala
berlimpah. Itu pemikiran sederhana yang harus ditanamkan dalam-dalam oleh
penulis, tidak ada yang lain.
Tidak ada bayaran uang yang diterima, karena ini didasari atas landasan
keimanan semata maka dengan kemampuan mereka sendiri mampu menjadi jembatan
penyelamat, menjadi penjaga tapal batas yang jelas antara yang fasik dan yang
taqwa. Maka disanalah letak kenikmatan sesungguhnya. Ketika penulis telah
bersusah payah menuangkan pemikiran, lalu banyak yang membaca dan menghayati
pesan yang terkandung di dalamnya. Perasaan bisa diterima oleh sebagian
pengunjung adalah sebuah penghargaan yang sangat berarti, tidak selalu harus
diukur dengan materi dan uang.
Lalu bagaimanakah pandangan islam melihat maraknya fenomena ini di kalangan
masyarakat muda umumnya. Apa saja nikmat yang akan mereka dapatkan terkait
perjuangan mereka memberi pencerahan kepada saudara seimannya. Nikmat dunia apa
saja yang akan mereka terima selama mereka hidup. Dan apakah mereka termasuk
golongan manusia yang untungkah di akhirat nanti.
Pada beberapa orang yang sudah melakukan tugas mulia ini, mereka mengakui telah
merasakan berbagai nikmat Allah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Nikmat paling nyata yang pernah mereka rasakan adalah banyaknya kemudahan dalam
menjalani kehidupan sehari-hari, bisa terhindar dari masalah, mendapatkan
keutamaan dalam berbagai keperluan mendesak, tidak pernah terlilit hutang dan
lain sebagainya hal tidak terduga. Pada intinya orang dengan ketegori para
penolong agama Allah akan dimudahkan dalam segala urusan dunia, dihindarkan
dari permasalahan berat dan dijauhkan dari keburukan dunia. Itu karena allah
pun berkehendak pada dirinya, maka agar misi penulisannya terus mampu
menjangkau lebih banyak lagi orang untuk bisa diajak pada kebaikan, maka si
penulis ini tidak boleh ada penghalang yang dapat mengakibatkan pekerjaannya
itu terganggu.Semua itu dibutuhkan dalam rangka menjaga eksistensinya menjadi
perantara yang mumpuni. Apakah anda sudah mengabdikan hidup anda di jalan
Allah, semoga saja anda segera mendapat hidayah-Nya.
Disamping itu, Allah swt juga sudah menjanjikan surga bagi siapa saja yang
sungguh-sungguh berjuang atas nama islam di jalan Allah, tentu saja dengan cara
yang benar menurut kaidah tuntunan islam. Surga yang dimaksudkan Allah amatlah
sepadan dengan nilai perjuangan muslim tersebut selama di dunia. Karena
kelompok ini termasuk salah satu mahluk
yang pertama kali masuk surge kelak. Dari
‘Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash radhiyallahu ‘anhumaa dari Rasulullah SHALLALLAHU
‘ALAIHI WASALLAM, beliau bersabda:
هَلْ تَدْرُونَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ
“Tahukah kalian diantara makhluk Allah yang paling pertama masuk surga?”
Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.”
Beliau bersabda:
أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ خَلْقِ
اللَّهِ الْفُقَرَاءُ
“Diantara makhluk Allah yang paling pertama kali masuk surga adalah golongan
orang-orang fakir
وَالْمُهَاجِرُونَ الَّذِينَ تُسَدُّ بِهِمْ
الثُّغُورُ وَيُتَّقَى بِهِمْ الْمَكَارِهُ
dan orang-orang yang berhijrah untuk mengisi tapal-tapal perbatasan antara
kaum muslimin dan kafir, yang dengan perantara mereka malapetaka dapat
dihindarkan,
وَيَمُوتُ أَحَدُهُمْ وَحَاجَتُهُ فِي صَدْرِهِ
لَا يَسْتَطِيعُ لَهَا قَضَاءً
Nikmat yang dijanjikan di dunia di antaranya:
1. Keberuntungan, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman, (QS. Al-Mukminun:1)
2. Petunjuk, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: dan sesungguhnya Allah
Subhanahu wa Ta’alaadalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada
jalan yang lurus. (QS. Al-Hajj:54)
3. Pertolongan, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: .Dan kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. (QS. Ar-Ruum:47)
4. Kemuliaan/kekuatan, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Padahal
kekuatan itu hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, bagi Rasul-Nya dan bagi
orang-orang mu’min, (QS. Al-Munafiqun: 8)
5. Khilafah dan keteguhan di muka bumi, seperti firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala: Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berjanji kepada orang-orang yang
beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar
akan merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. (QS. An-Nuur: 55)
6. Membela mereka, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Sesungguhnya
Allah Subhanahu wa Ta’ala membela orang-orang yang telah beriman. (QS.
Al-Hajj:38)
7. Rasa aman, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Orang-orang yang
beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),
mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An’aam:82)
8. Keselamatan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Kemudian Kami
selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi
kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Yunus:103)
9. Kehidupan yang baik, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl:97)
10. Orang-orang kafir tidak bisa menguasai mereka, sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala: dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sekali-kali tidak akan
memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang
beriman. (QS. An-Nisaa`:141)
11. Mendapat berkah, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS. Al-A’raaf:96)
12. Kebersamaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang khusus, sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala: dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala beserta
orang-orang yang beriman. (QS. Al-Anfaal:19)
B. Adapun yang dijanjikan di akhirat
Di antaranya adalah:
1. Masuknya orang-orang beriman ke dalam surga, kekal di dalamnya, dan
keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala: Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan kepada orang-orang yang mu’min
lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang
bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah lebih
besar; Itu adalah keberuntungan yang besar. (QS. At-Taubah:72)
2. Melihat Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala: Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada
Rabbnyalah mereka melihat. (QS. Al-Qiyamah :22-23)