Allah
swt berfirman : “Allah memegang jiwa
(orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu
tidurnya; Maka dia tahanlah jiwa (orang) yang telah dia tetapkan kematiannya
dan dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
berfikir.” (QS. Az Zumar : 42)
Mati, bagi sebagian besar orang
dianggap sebagai momok yang mengerikan yang dapat menimpa siapa saja tanpa
memandang waktu dan tempat. Tidak ada orang yang mau berhadapan dengan yang
satu ini dengan alas an apapun. Manusia manapun yang hidup di dunia ini sangat
pantang menyebut satu kata ini dalam kehidupan sehari-hari, karena bagi mereka
mati berarti dimulainya suatu tahap penderitaan. Namun tahukah anda bahwa dalam
sebuah peritiwa kematian juga mengandung sebuah pesan bahwa kematian bisa juga diartikan
dengan mengakhiri penderitaan. Penderitaan kita selama di dunia memikul beban
dosa yang semakin hari semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Bagi kaum muslimin, kematian adalah sebuah berkah, karena menjadi proses akhir kehidupan dunia menuju kehidupan baru yang jauh lebih baik, lebih tenang dan kekal. Sebab kehidupan di akhirat adalah kehidupan nyata dan bersifat abadi yang jauh lebih sempurna jika dibanding kehidupan dunia. Setiap muslim mengetahui dengan pasti bahwa kematian adalah bagian dari proses berpindahnya hidup di alam alam jasad ke hidup di alam ruh. Semua itu adalah bagian dari rukun iman yang mengaharuskan muslim meyakini adanya hari kiamat.
Orang islam memang dalam kehidupan di dunia mereka selalu dididik dengan amat keras menjalani kehidupan, selalu harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan Allah swt dalam segala lingkup kehidupan. Selalu harus bersabar dan tabah menghadapi cobaan dan harus selalu menjaga iman dalam susah dan senang. Tidak ada satupun aturan yang ringan bagi umat islam untuk dijalani karena sifat al basyirah allah yang selalu mengawasi dan maha mengetahui itu, maka manusia tidak diperbolehkan bertindak semena-mena. Tapi disisi lain, allah tidak pernah mengancam umatnya akan mendapatkan siksaan berat jika mereka menghadapi kematian kelak. Justru sebaliknya jika manusia mampu menjaga imannya, maka tidak perlu merasa takut dan trauma pada kematian. Kematian adalah satu bagian dari kehidupan. Kematian adalah sebuah akhir penderitaan fisik dan dimulainya kehidupan fana.
PROSES SAKARATUL MAUT
Apakah anda tahu apa yang menyebabkan datangnya kematian? Proses mati adalah sebuah tahap perpindahan kehidupan jasad/fisik beralih pada kehidupan alam ruh. Sebelum memasuki kehidupan alam ruh, maka aktivitas jasad harus dihentikan terlebih dahulu. Dan proses perpindahan ini juga memang tidak mudah karena sebagaimana ketentuan yang sudah berlaku, maka sebelum ruh melepaskan diri dari jasad/fisik, maka ada sebuah proses ditariknya ruh dari dalam jasad oleh malaikat, apakah dengan cara yang keras atau cara halus. Mengapa terdapat dua cara yang berbeda pada saat proses penarikan ruh? Cara yang keras adalah malaikat mencabut ruh dari jasad dengan cara di tarik sekuat tenaga, maka sakitnya tidak terkira. Namun jika dengan cara yang lembut, maka ruh itu akan keluar bagaikan air mengalir.
Dan ternyata hal ini terkait dengan kualitas nafas itu sendiri, apakah orang itu selalu melafazdkan asma allah dengan benar atau tidak. Maka didalamnya mengandung hikmah, ternyata ada satu ikatan antara ruh dan jasad dalam setiap tarikan nafas kita. Dalam setiap tarikan nafas manusia terdapat asma allah. Bagi para sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.
Bagi kaum muslimin, kematian adalah sebuah berkah, karena menjadi proses akhir kehidupan dunia menuju kehidupan baru yang jauh lebih baik, lebih tenang dan kekal. Sebab kehidupan di akhirat adalah kehidupan nyata dan bersifat abadi yang jauh lebih sempurna jika dibanding kehidupan dunia. Setiap muslim mengetahui dengan pasti bahwa kematian adalah bagian dari proses berpindahnya hidup di alam alam jasad ke hidup di alam ruh. Semua itu adalah bagian dari rukun iman yang mengaharuskan muslim meyakini adanya hari kiamat.
Orang islam memang dalam kehidupan di dunia mereka selalu dididik dengan amat keras menjalani kehidupan, selalu harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan Allah swt dalam segala lingkup kehidupan. Selalu harus bersabar dan tabah menghadapi cobaan dan harus selalu menjaga iman dalam susah dan senang. Tidak ada satupun aturan yang ringan bagi umat islam untuk dijalani karena sifat al basyirah allah yang selalu mengawasi dan maha mengetahui itu, maka manusia tidak diperbolehkan bertindak semena-mena. Tapi disisi lain, allah tidak pernah mengancam umatnya akan mendapatkan siksaan berat jika mereka menghadapi kematian kelak. Justru sebaliknya jika manusia mampu menjaga imannya, maka tidak perlu merasa takut dan trauma pada kematian. Kematian adalah satu bagian dari kehidupan. Kematian adalah sebuah akhir penderitaan fisik dan dimulainya kehidupan fana.
PROSES SAKARATUL MAUT
Apakah anda tahu apa yang menyebabkan datangnya kematian? Proses mati adalah sebuah tahap perpindahan kehidupan jasad/fisik beralih pada kehidupan alam ruh. Sebelum memasuki kehidupan alam ruh, maka aktivitas jasad harus dihentikan terlebih dahulu. Dan proses perpindahan ini juga memang tidak mudah karena sebagaimana ketentuan yang sudah berlaku, maka sebelum ruh melepaskan diri dari jasad/fisik, maka ada sebuah proses ditariknya ruh dari dalam jasad oleh malaikat, apakah dengan cara yang keras atau cara halus. Mengapa terdapat dua cara yang berbeda pada saat proses penarikan ruh? Cara yang keras adalah malaikat mencabut ruh dari jasad dengan cara di tarik sekuat tenaga, maka sakitnya tidak terkira. Namun jika dengan cara yang lembut, maka ruh itu akan keluar bagaikan air mengalir.
Dan ternyata hal ini terkait dengan kualitas nafas itu sendiri, apakah orang itu selalu melafazdkan asma allah dengan benar atau tidak. Maka didalamnya mengandung hikmah, ternyata ada satu ikatan antara ruh dan jasad dalam setiap tarikan nafas kita. Dalam setiap tarikan nafas manusia terdapat asma allah. Bagi para sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.
Itulah sebabnya pada saat manusia
akan mati, maka proses pertama yang harus dilalui adalah mengeluarkan ruh dari
dalam jasad, seberapa sulit dan kerasnya cara mengeluarkan ruh itu tergantung
dari kualitas tarikan nafas orang tersebut. Jika selama hidupnya, pada setiap
tarikan nafasnya kerap berada dalam keadaan suci (wudhu), seluruh anggota
badannya selalu melakukan perbuatan terpuji maka ruh itu akan mudah melepaskan
diri dari jasadnya. Sebaliknya jika selama hidup, dalam setiap tarikan nafas
orang itu kerap berbuat buruk, bergunjing, menghina dan tidak pernah mensucikan
diri, maka ruhnya akan sulit dikeluarkan dari jasadnya, karena sangat pekatnya
kotoran yang melekat sehingga layaknya perekat yang sudah mengeras, sangat
sulit dilepas, itulah sebabnya malaikat harus mengerahkan segenap tenaga untuk
mengeluarkan ruh yang kotor ini dari jasadnya, dan itulah yang menyebabkan rasa
sakit yang amat sangat.
Setelah ruh keluar maka jasad ini
tidak akan bisa bernafas lagi. Kenapa? Karena asma allah sudah keluar dari
jasadnya. Tidak ada lagi kehidupan di dalamnya. Dan itulah sebabnya mengapa
orang yang sudah mati tidak bisa bernafas lagi, disalurkan oksigen ke dalam
mulutnya pun, jasad tidak akan bangun lagi, ia akan tetap tergeletak kaku.
Jika selama di dunia banyak melakukan ibadah dan selalu melalafazkan asma allah, maka ruh itu akan di tarik oleh malaikat dengan cara yang mudah dan berhati-hati. Namun jika ternyata selama hidup di dunia jasadnya banyak melakukan maksiat dan mulutnya membuat fitnah, maka ia akan ditarik dengan sangat keras, dimana ia akan tercekik dan meronta menahan sakit.
Jika selama di dunia banyak melakukan ibadah dan selalu melalafazkan asma allah, maka ruh itu akan di tarik oleh malaikat dengan cara yang mudah dan berhati-hati. Namun jika ternyata selama hidup di dunia jasadnya banyak melakukan maksiat dan mulutnya membuat fitnah, maka ia akan ditarik dengan sangat keras, dimana ia akan tercekik dan meronta menahan sakit.
Itulah sebabnya mengapa allah
mengharuskan manusia untuk berdzikir dan menggemakan asma allah setiap saat.
Karena ruh ini yang menyebabkan adanya kehidupan dalam jasad, karena didalamnya
ada unsure dan dzat allah yang Maha Suci, bukan semata-mata karena manusia itu
bisa menghirup udara. Dalam definisi umum sesungguhnya ketika proses bernafas,
maka sesunggunya kita sedang berdzikir dan melafazkan asma allah, dengan syarat
orang itu sudah bersuci (wudhu). Orang yang senantiasa menjaga dirinya dalam
keadaan bersuci, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, karena setiap ia
menarik nafas maka keluar asma allah yang maha suci dan mengalir ke dalam
segenap jiwa dan raganya.
Ada dua macam kematian bagi manusia,
kematian yang disebabkan atas kehendak Allah swt yang sudah menetapkan ruh
untuk kembali pada pangkuan-Nya dan kematian yang disebabkan oleh tidak
berfungsinya jasad/jasmani sehingga dengan terpaksa ruh harus meninggalkan
jasad lebih cepat dan seharusnya. Keduanya masih merupakan misteri bagi
manusia, karena tidak akan pernah ada yang tahu mengapa seseorang harus
mengakhiri hidupnya, hanya Allah yang tahu dalam keadaan apa, kapan dan di mana
manusia diharuskan menghentikan hidupnya di dunia. Karena itu adalah hak
prerogative allah swt.
Proses berhentinya kerja jasad ada banyak cara, tapi pada umumnya memiliki sebab-sebab yang masuk akal manusia, meski sesungguhnya ruh masih bersemayam di dalam jasad dan jasad belum sepenuhnya siap untuk kembali ke pangkuan-Nya. Kematian ini dengan sangat terpaksa harus terjadi. Berikut beberapa proses kematian jasad:
1. Kematian jasad di akibatkan oleh suatu penyakit; pada kondisi ini ada sebagian fungsi organ tubuh yang tidak bisa berfungsi sempurnah sehingga mengakibatkan tidak optimalnya fungsi organ yang lain untuk menunjang kehidupan lebih lama lagi. Seandainya orang ini tetap hidup pun, maka tubuhnya tidak akan mampu melakukan banyak hal berarti, bahkan mungkan dapat merepotkan orang lain yang ada disekelilingnya, maka padanya kematian adalah lebih baik. Tapi dalam hal ini tidak ada yang tahu kapan persisnya jasad itu akan dianggap cukup layak untuk diberhentikan secara total, karena itu adalah kewenangan allah swt, manusia hanya diminta untuk berusaha dengan cara berobat dan berdoa. Karena sesungguhnya seseorang yang ditimpanya musibah penyakita adalah dalam rangka menggugurkan dosa-dosanya dimasa lalu. Menunggu hingga saat yang tepat allah baru mau menerima ruh nya kembali pada-Nya dalam keadaan sempurna.
2. Kematian jasad diakibatkan suatu kejadian pembunuhan; kondisi darurat ini diakibatkan adanya niat buruk dari orang lain untuk mengakhiri nyawa seseorang dengan cara menggunakan benda tajam atau senjata api. Sampai tahap ini pun masih ada peran allah yang memutuskan apakah orang tersebut masih diberikan kesempatan untuk selamat atau tidak. Jika ternyata tidak, karena sangat kuatya tekad si pembunuh, maka kejadian pembunuhan itu akan terus berlangsung hingga nyawa si korban tidak tertolong. Namun jika masih diberi kesempatan selamat, maka niat orang jahat itu tidak terlaksana atau allah masih dapat menyelamatkan nyawanya dengan jalan-Nya.
3. Kematian jasad diakibatkan kecelakaan; sebuah situasi yang tidak bisa dihindari, sebagai akibat dari kelalaian manusia mengendalikan kendaraan atau karena kesalahan teknis, yang menyebabkan hilangnya nyawa ratusan orang. Dalam situasi inipun allah masih mempertimbangkan apakah kejadian itu bisa diterima akal manusia atau tidak, sebagai contoh kejadian hilangnya maskapai penerbangan Malaysia MH 370 baru-baru ini, dalam situasi ini allah masih mempertimbangkan hokum manusia, dimana ketika sebuah pesawat dengan jumlah ratusan orang didalamnya tiba-tiba terjadi ledakan besar dalam pesawat, masuk akalkah jika masih ada orang yang selamat. Jika memang masih memungkinkan maka dimungkinkan bagi allah adanya korban selamat, namun jika tidak, maka seluruh penumpang akan memasuki alam baka.
Proses berhentinya kerja jasad ada banyak cara, tapi pada umumnya memiliki sebab-sebab yang masuk akal manusia, meski sesungguhnya ruh masih bersemayam di dalam jasad dan jasad belum sepenuhnya siap untuk kembali ke pangkuan-Nya. Kematian ini dengan sangat terpaksa harus terjadi. Berikut beberapa proses kematian jasad:
1. Kematian jasad di akibatkan oleh suatu penyakit; pada kondisi ini ada sebagian fungsi organ tubuh yang tidak bisa berfungsi sempurnah sehingga mengakibatkan tidak optimalnya fungsi organ yang lain untuk menunjang kehidupan lebih lama lagi. Seandainya orang ini tetap hidup pun, maka tubuhnya tidak akan mampu melakukan banyak hal berarti, bahkan mungkan dapat merepotkan orang lain yang ada disekelilingnya, maka padanya kematian adalah lebih baik. Tapi dalam hal ini tidak ada yang tahu kapan persisnya jasad itu akan dianggap cukup layak untuk diberhentikan secara total, karena itu adalah kewenangan allah swt, manusia hanya diminta untuk berusaha dengan cara berobat dan berdoa. Karena sesungguhnya seseorang yang ditimpanya musibah penyakita adalah dalam rangka menggugurkan dosa-dosanya dimasa lalu. Menunggu hingga saat yang tepat allah baru mau menerima ruh nya kembali pada-Nya dalam keadaan sempurna.
2. Kematian jasad diakibatkan suatu kejadian pembunuhan; kondisi darurat ini diakibatkan adanya niat buruk dari orang lain untuk mengakhiri nyawa seseorang dengan cara menggunakan benda tajam atau senjata api. Sampai tahap ini pun masih ada peran allah yang memutuskan apakah orang tersebut masih diberikan kesempatan untuk selamat atau tidak. Jika ternyata tidak, karena sangat kuatya tekad si pembunuh, maka kejadian pembunuhan itu akan terus berlangsung hingga nyawa si korban tidak tertolong. Namun jika masih diberi kesempatan selamat, maka niat orang jahat itu tidak terlaksana atau allah masih dapat menyelamatkan nyawanya dengan jalan-Nya.
3. Kematian jasad diakibatkan kecelakaan; sebuah situasi yang tidak bisa dihindari, sebagai akibat dari kelalaian manusia mengendalikan kendaraan atau karena kesalahan teknis, yang menyebabkan hilangnya nyawa ratusan orang. Dalam situasi inipun allah masih mempertimbangkan apakah kejadian itu bisa diterima akal manusia atau tidak, sebagai contoh kejadian hilangnya maskapai penerbangan Malaysia MH 370 baru-baru ini, dalam situasi ini allah masih mempertimbangkan hokum manusia, dimana ketika sebuah pesawat dengan jumlah ratusan orang didalamnya tiba-tiba terjadi ledakan besar dalam pesawat, masuk akalkah jika masih ada orang yang selamat. Jika memang masih memungkinkan maka dimungkinkan bagi allah adanya korban selamat, namun jika tidak, maka seluruh penumpang akan memasuki alam baka.
4. Kematian jasad yang diakibatkan
datangnya bencana alam; sesuatu
peristiwa yang diakibatkan oleh adanya perubahan iklim dan cuaca suatu daerah
mengakibatkan terjadinya pergerakan dalam tanah dan timbulnya tekanan di daerah
lain maka terjadilah letusan gunung berapi, angin topan, tsunami, badai
dan lain sebagainya yang mana hal ini pun sudah mendapat persetujuan allah
untuk terjadi dan akan menimpa sekelompok orang yang ada di daerah tersebut.
Maka ini termasuk bukan kematian yang diinginkan oleh manusia maupun allah
sendiri, karena ini murni akibat faktor alam yang tidak boleh bertentangan
dengan hukum akal manusia. Bagaimanapun buruknya dampak yang ditimbulkan, maka
itu harus terjadi. sementara orang-orang yang menjadi korban maka mereka akan
mendapat tempat tersendiri kelak di alam barzah. Mereka tergolong sebagai orang
yang mengorbankan diri.
Ada satu keistimewaan pada empat
jenis kematian jasad yang tidak dikehendaki oleh manusia ini. Pada saat akan
menemui ajalnya, dalam diri manusia masih tertera suatu niat baik yang belum
terlaksana, maka orang tersebut akan menjadi salah satu golongan yang
beruntung, yaitu masuk kedalam kelompok orang yang pertama kali masuk surga.
Seandainya dalam satu rangkaian, maka ada ribuan atau jutaan kelompok yang
mengantri untuk masuk surga, maka tidak dengan orang ini, allah memberinya
keistimewaan, menjadi yang pertama memasuki surga diantara 2 kelompok lainnya,
yaitu kaum fakir yang istiqmah dan para penolong agama allah swt. dari
‘Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash radhiyallahu ‘anhumaa dari Rasulullah SHALLALLAHU
‘ALAIHI WASALLAM, beliau bersabda:
هَلْ تَدْرُونَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ
“Tahukah kalian diantara makhluk
Allah yang paling pertama masuk surga?”
Para sahabat menjawab, “Allah dan
RasulNya yang lebih mengetahui.”
Beliau bersabda:
أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
مِنْ خَلْقِ اللَّهِ الْفُقَرَاءُ
“Diantara makhluk Allah yang paling
pertama kali masuk surga adalah golongan orang-orang fakir"
وَالْمُهَاجِرُونَ الَّذِينَ تُسَدُّ
بِهِمْ الثُّغُورُ وَيُتَّقَى بِهِمْ الْمَكَارِهُ
dan orang-orang yang berhijrah untuk
mengisi tapal-tapal perbatasan antara kaum muslimin dan kafir, yang dengan
perantara mereka malapetaka dapat dihindarkan,
وَيَمُوتُ أَحَدُهُمْ وَحَاجَتُهُ فِي
صَدْرِهِ لَا يَسْتَطِيعُ لَهَا قَضَاءً
dan salah seorang diantara mereka
wafat sedang keinginan yang masih berada di dadanya tidak dapat terlaksana
5. Kematian jasad diakibatkan lanjut usia; setiap manusia diberikan batas waktu dalam kehidupannya, tidak ada yang tahu pasti berapa lama usia yang diberikan, karena itu sudah tertera dalam kitab lauful mahfudz. Yang pada intinya ketika seseorang sudah berada pada lanjut usia, maka allah masih tetap memberikan tenggang waktu untuknya bertobat dan memperbaiki diri. Hingga jika sudah berada pada saat yang tepat allah akan memanggil ruh untuk untuk segera menghadap, meski jasad dan tubuhnya masih sehat dan bugar dan ia tidak mengidap penyakit. Dalam hal ini orang tersebut sudah memenuhi syarat untuk menghadap dan sesuai ketetapan yang tertera pada dirinya.
Ya itulah rahasia kematian jasad yang misterius dan penuh hikmah. Jenis kematian yang kedua adalah karena keluarnya ruh dari jasad sebagai akibat allah mentakdirkan bagi ruh tersebut untuk diambil lebih cepat atau lebih lambat dari yang seharusnya. Bisa saja seharusnya jasad ini sudah ditetapkan akan berusia 65 tahun, namun karena ada sebab-sebab tertentu, maka allah menetapkan padanya hanya berusia 20 tahun. Sebab kematian ruh ini tidak membutuhkan alas an, tidak membutuhkan akal sehat manusia, tidak membutuhkan pembuktian dan sepenuhnya hak prerogative Allah yang menghendaki.
Itulah sebabnya setiap jiwa diwajibkan untuk mempersiapkan diri kapan saja dipanggil yang maha kuasa. Tidak pernah ada peringatan pemberitahuan mengenai hal yang satu ini, karena itulah pada hal yang satu ini disebut rahasia illahi. Yang pasti hanya allah yang maha tahu apa-apa yang akan terjadi pada setiap diri manusia, mengapa ruh manusia dipanggil ketika ia masih berusia sangat muda belia. Mengapa ada orang yang ketika sedang bertubuh sehat, tiba-tiba meninggal dunia dengan sebab yang tidak masuk akal. Jenis kematian ini memang tidak akan mudah diterima akal sehat, karena allah yang maha tahu dan sebagian menganggap dibalik itu ada rahmat dan hikmah bagi orang-orang yang ada disekelilingnya.
Lalu misteri mengapa ada orang yang diberi hidup panjang umur dan ada yang pendek. Semua itu adalah rahasia allah semata. Panjangnya umur seorang tidak berarti itu bagian dari nikmat bagi seseorang, karena bisa jadi itu adalah juga menjadi bagian dari siksa allah kepadanya. Sementara pendeknya umur juga bukan berarti itu adalah bagian dari siksa karena bisa jadi itu adalah bagian dari nikmat allah baginya. Jadi jangan pernah minta dipanjangkan umur, jika didalam usia yang panjang itu kita tidak mampu menjaga diri perbuatan tercela. Dan jangan pula kita menjadi ingin cepat-cepat menghadap kematian, sementara amal ibadah yang kita lakukan masih jauh dari kata cukup.
Mengacu pada konsep kematian secara umum dibagi menjadi dua macam:
1. Husnul khatimah;
adalah suatu cara mengakhiri kehidupan dunia dengan cara dan kondisi yang terbaik. Bagian dari suatu proses menuju alam baka dimana jiwa orang yang akan di hentikan keduniawiannya sudah merasa puas dalam segala aspek kehidupannya, ia sudah menerima takdir dan ketentuan yang sudah dijalaninya semasa di dunia, ia sudah melakukan berbagai upaya terbaik dalam menjalankan perannya sebagaimana mestinya, ia sudah tidak merasa masih ada yang tertinggal dan kurang ketika kematian sudah ada dihadapannya, secara keseluruhan orang ini sudah siap lahir dan bathin menghadapi babak akhir kehidupannya dan ia juga siap menghadapi segala konsekuensi yang akan ditanggung besar ataupun kecil. Tidak ada keraguan dan ketakutan sedikitpun dalam hatinya, ia menerima dengan seluas-luasnya hati membentang.
Sebagaimana firman allah swt berikut
ini adalah kondisi sebaik-baiknya manusia di akhir hayatnya; “Hai jiwa yang
tenang (Nafsu Mutmainnah), kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang
lagi diredhaiNya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu, masuklah ke
dalam syurgaKu.” surah (Al-Fajr : 27-30 )
Jenis jiwa dengan cara kematian ini
adalah dalam keadaan sangat tenang, wajahnya berseri-seri, ada senyum kecil
dipinggir bibirnya, keluar aroma wangi dari tubuhnya dan jasadnya sangat ringan
ketika diangkat. Ia wafat dalam keadaan sebaik-baiknya umat yang taat dan ridho
kepada tuhannya.
Bentuk kematian ini biasanya dirasakan
oleh para ulama, ahli ibadah, ahli dzikir, ahli kitab dan orang-orang shaleh, orang-orang
yang terjaga iman islamnya selama hidupnya. Dalam hal ini ruh sudah siap dan
allah juga sudah mengharapkan kehadirannya. Criteria orang ini adalah orang
yang sudah mengenal dirinya dan ia juga sudah mengenal penciptanya. Atau dengan
kata lain, ia sudah mempelajari, memahami, mengkaji, dan melaksanakan semua
ajaran-Nya tanpa ragu. Sebaimana sabda Nabi saw;
Artinya: “Barangsiapa yang mengenal
dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya
maka binasalah (fana) dirinya.
Kefanaan yang dimaksud di sini
adalah para ahli ibadah itu menjadi sosok yang amat merindukan perjumpaan
dengan Tuhannya dengan segenap jiwa, itu karena ia merasa sudah mengenal dengan
dekat sosok Tuhan selama ini. Ia selalu ingin merasakan dapat melihat dan
menatap wajah Tuhannya dalam setiap tarikan nafasnya .Disaat bersamaan allah
juga sudah mengharapkan perjumpaan dengannya dan sudah mempersiapkan kebaikan
padanya dengan cara mempersiapkan cara kematian/kedatangan dengan cara yang
terbaik. Para ahli ibadah ini akan wafat dalam keadaan sedang bersuci dan
bersujud, berada di tempat yang baik misalnya didepan masjidil haram,
bertepatan dengan hari jumat di bulan ramadhan dan lain sebagainya yang mana
itu juga bertujuan untuk memberi pemahaman kepada yang ditinggalkan bahwa orang
tersebut sudah berpulang ke rahmtarullah dalam keadaan baik.
2. Su’ul khatimah; Adalah suatu cara mati yang paling buruk, atau situasi dimana jasad tidak dalam keadaan siap dan mau menerima segala ketentuan allah yang datang padanya. Jenis jasad ini masih dalam keadaan gelisah, takut, marah, masih ada banyak urusan yang ditinggalkannya salama di dunia dan belum diselesaikan, sehingga ia masih merasa tidak mau menghadap sang khalik, ia masih ingin meminta perpanjangan waktu dan meminta diberikan kesempatan lagi untuk memperbaiki kesalahan selama di dunia. Jenis jasad ini masih berusaha mencari pembenaran dan pembelaan diri bahwa dirinya selama di dunia tidak menerima ilmu dan pengetahuan tentang kebenaran hari akhir, tentu saja itu tidak benar. Karena sesungguhnya setiap manusia pasti mendapat petunjuk kearah hidayah bagaimanapun sulitnya situasi. Keadaan jasad saat menghadapi sakaratul maut ini sangat mengerikan, tubuhnya meronta kesakitan, lalu ia terbujur kaku, bola mata terbuka, kulitnya pucat, keluar bau busuk yang amat menyengat dan ketika diangkat sangat berat jasadnya. Ini adalah bentuk seburuk-buruknya kematian, mati masih dalam keadaan tidak ridho dan ikhlas pada ketentuan allah swt.
Mengenai proses sakaratul maut, Baginda Rasullullah saw bersabda:
Apabila telah sampai ajal seseorang itu
maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil
dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak
kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan
malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut
dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang
lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan
kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan
malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong
dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”
Sambung Rasullullah saw lagi:
“Kalau orang yang nazak itu orang yang
beriman, maka malaikat Jibrail as akan menebarkan sayapnya yang di
sebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya
di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan
lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah kerana
sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap
Jibrail as “Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail as
akan menebarkan sayap di sebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat
melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi
melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya
apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.
Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah
swt menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah
malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin
itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu
dengan berkata: “Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui
jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada
Allah swt ” Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun
kembali kepada Allah swt dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah
orang mukmin itu.
Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud:
“Wahai malaikat maut, kamu cabutlah
ruhnya dari arah lain.” Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah
Allah swt maka malaikat maut pun coba mencabut roh orang mukmin dari
arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu,
keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu.
Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan.” Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki.
Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini Kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu.” Apabila gagal malaikat maut mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga.
Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: “Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir.” Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: “Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah.” Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah swt.
Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan.” Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki.
Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini Kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu.” Apabila gagal malaikat maut mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga.
Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: “Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir.” Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: “Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah.” Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah swt.
Kemudian Allah swt berfirman yang bermaksud:
“Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak
tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu. ” Sebaik saja
mendapat perintah Allah swt maka malaikat maut menghampiri roh orang
itu dan menunjukkan Asma Allah swt. Seketika saja melihat Asma Allah dan
cintanya kepada Allah swt maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut
dengan tenang.