nuurislami.blogspot.com Belakangan ini ramai diperbincangkan maraknya fenomena miras oplosan di masyarakat. Tahukah anda bahwa itu adalah akibat ulah bangsa saitan dan turunannya. Iblis telah berhasil melakukan panen nyawa (soul harvest) melalui miras oplosan, mereka banyak menggiring anak muda kita ke neraka dalam keadaan belum sempat bertobat. Ibaratnya padi yang selama ini susah payah mereka pelihara di tanam dan pupuk, akhirnya berbuah manis, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil hasil panen, yaitu menggiring jiwa-jiwa kosong untuk dijerumuskan dalam kesesatan dan kehancuran iman. Layaknya baru mendapat harta jarahan yang amat besar mereka merayakan keberhasilan ini dengan berpesta. Ya benar, Iblis berhasil menggiring jiwa-jiwa tersesat ini masuk ke dalam kelompok mereka dimana di alam barzah kelak mereka akan diadili dan di tentukan nasibnya berdasarkan amal ibadah dan amal buruk apa yang paling banyak mereka lakukan hingga diakhir hayat. Sebagaimana disebutkan bahwa allah akan menerima amalnya anak adam jika diakhir hayatnya ia sudah bertobat.
Mengapa iblis gemar membuat jebakan pada jenis miras oplosan ini? Sedemikian menggiurkannya kah miras ini, hingga mereka menjadikan sebagai alat pancingan dan pengait yang amat ampuh untuk menjerat jiwa manusia? Atau memang sudah sangat mudah menjebak manusia dengan iming-iming kenikmatan yang ditawarkan. Ternyata jenis kejahatan melalui miras ini memiliki keistimewaan tersendiri bagi bangsa iblis, karena miras ini bukan membawa orang pada kemabukan tetapi bisa membuka pintu kematian, keistimewaan lain adalah bahwa siapapun yang sudah melewati ambang batang meneguk cairan itu, maka dengan sangat mudah iblis membawa jiwanya keluar dari jasad, karena ia sudah sepenuhnya berada di bawah kekuasaan iblis. Jiwa yang sudah tidak sadarkan diri ini akan terus digiring iblis kepada kenikmatan ghaib sehingga jiwa tersebut lupa menyebut asma allah dan terlepaslah dia dari pertolongan Allah.
Dalam Surat Al An’am ayat 119 Allah menerangkan: "….Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas."
Orang yang dalam kematiannya belum sempat bertobat kepada Allah, maka allah tidak akan memberinya ampunan di hari akhir kelak dan mereka tidak akan mencium baunya surga. Inilah yang membuat iblis dan syetan amat menyukai aksinya menjerat manusia dengan cara ini. Karena upaya mereka tidak akan sia-sia bekerja sekuat tenaga selama di dunia menjerat anak cucu adam ke dalam kemaksiatan. Iblis amat bangga dengan anak buahnya yang berhasil membuat jatuh banyak korban akibat miras ini.
Sebagaiman berikut QS. Shaad :26) yang bermaksud: "..... dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan”
Orang-orang yang menjadi korban tewas ini mungkin tidak pernah berpikir mereka ingin mengakhiri hidup mereka dengan cara seperti itu. mereka mungkin hanya sekedar ingin bersenang-senang dengan sesama teman atau apapun alasannya, tetapi apa yang mereka hadapi tidak pernah mereka perhitungkan sebelumnya, karena akibat ke-polosan dan ketidakpengetahuan mereka akhirnya mereka meregang nyawa di ujung botol miras yang bukan hanya memabukkan tetapi juga mematikan.
Ada apa dengan kaum muda kita? Adakah mereka sudah sedemikian lemah imannya, sehingga tidak bisa membedakan lagi mana yang diharamkan dan mana yang tidak? Puluhan orang tergeletak tak bernyawa dan puluhan lagi sedang meregang nyawa akibat keracunan knonis yang diderita akibat kerasnya komposisi miras yang ditenggak ke dalam kerongkongan mengakibatkan mereka kehilangan kesadaran.
Mengapa fenomena ini banyak terjadi di daerah pegunungan seperti bogor, sukabumi, garut, dan sebagainya. Di daerah yang berhawa dingin, daerah ini bukanlah daerah pedalaman dan jauh dari pusat pemerintahan. Apakah mereka sudah kehilangan kendali atas pemahaman agama yang sudah jelas banyak melarang untuk mendekati apalagi meminum jenis minuman keras ini. Kita semua pasti amat menyayangkan peristiwa ini, karena sesungguhnya jika terjadi banyak korban seperti ini, sesungguhnya kita juga ikut bertanggung jawab secara moral. Mengapa kita tidak bisa mencegah dan mengawal iman mereka sehingga mereka terjerumus dalam lembah dosa seperti ini. Kita juga sebagai saudara seiman tentu juga harus ikut bertanggung jawab pada peristiwa ini, karena kita sudah lalai membiarkan saudara kita tersesat dalam minuman memabukkan.
Peristiwa ini bukan hal biasa, di masa depan kelak akan ada korban jatuh lebih banyak lagi jika kita tidak cepat-cepat turun tangan meluruskan iman orang-orang tersebut. Karena peristiwa ini tidak cukup hanya dengan cara membakar warung remang-remang dan pabrik pembuat miras oplosan, dan menangkap pelaku pengedarny saja. Ini harus dimulai dari pola pikir si penduduknya yang harus terlebih dahulu dibenahi dan di luruskan. Lebih dikuatkan lagi imannya, diberi pengetahuan yang banyak tentang iman.
Pengetahuan tentang buruknya dampak miras oplosan saja belum cukup, harus bisa menyentuh ke dalam lubuk hati terdalam. Dan ini harusnya jadi pekerjaan Kementerian Agama untuk lebih banyak mengirimkan tenaga ahlinya memberi bekal yang cukup kepada mereka untuk memahami nilai keislaman yang benar, jangan setengah-setengah. Kirimkan banyak ustad dan ustazah ke sana untuk berdakwah. Sementara materi fisik mirasnya memang jadi urusannya kepolisian, untuk mencegah peredaran makin meluas.
Mengapa iblis gemar membuat jebakan pada jenis miras oplosan ini? Sedemikian menggiurkannya kah miras ini, hingga mereka menjadikan sebagai alat pancingan dan pengait yang amat ampuh untuk menjerat jiwa manusia? Atau memang sudah sangat mudah menjebak manusia dengan iming-iming kenikmatan yang ditawarkan. Ternyata jenis kejahatan melalui miras ini memiliki keistimewaan tersendiri bagi bangsa iblis, karena miras ini bukan membawa orang pada kemabukan tetapi bisa membuka pintu kematian, keistimewaan lain adalah bahwa siapapun yang sudah melewati ambang batang meneguk cairan itu, maka dengan sangat mudah iblis membawa jiwanya keluar dari jasad, karena ia sudah sepenuhnya berada di bawah kekuasaan iblis. Jiwa yang sudah tidak sadarkan diri ini akan terus digiring iblis kepada kenikmatan ghaib sehingga jiwa tersebut lupa menyebut asma allah dan terlepaslah dia dari pertolongan Allah.
Dalam Surat Al An’am ayat 119 Allah menerangkan: "….Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas."
Orang yang dalam kematiannya belum sempat bertobat kepada Allah, maka allah tidak akan memberinya ampunan di hari akhir kelak dan mereka tidak akan mencium baunya surga. Inilah yang membuat iblis dan syetan amat menyukai aksinya menjerat manusia dengan cara ini. Karena upaya mereka tidak akan sia-sia bekerja sekuat tenaga selama di dunia menjerat anak cucu adam ke dalam kemaksiatan. Iblis amat bangga dengan anak buahnya yang berhasil membuat jatuh banyak korban akibat miras ini.
Sebagaiman berikut QS. Shaad :26) yang bermaksud: "..... dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan”
Orang-orang yang menjadi korban tewas ini mungkin tidak pernah berpikir mereka ingin mengakhiri hidup mereka dengan cara seperti itu. mereka mungkin hanya sekedar ingin bersenang-senang dengan sesama teman atau apapun alasannya, tetapi apa yang mereka hadapi tidak pernah mereka perhitungkan sebelumnya, karena akibat ke-polosan dan ketidakpengetahuan mereka akhirnya mereka meregang nyawa di ujung botol miras yang bukan hanya memabukkan tetapi juga mematikan.
Ada apa dengan kaum muda kita? Adakah mereka sudah sedemikian lemah imannya, sehingga tidak bisa membedakan lagi mana yang diharamkan dan mana yang tidak? Puluhan orang tergeletak tak bernyawa dan puluhan lagi sedang meregang nyawa akibat keracunan knonis yang diderita akibat kerasnya komposisi miras yang ditenggak ke dalam kerongkongan mengakibatkan mereka kehilangan kesadaran.
Mengapa fenomena ini banyak terjadi di daerah pegunungan seperti bogor, sukabumi, garut, dan sebagainya. Di daerah yang berhawa dingin, daerah ini bukanlah daerah pedalaman dan jauh dari pusat pemerintahan. Apakah mereka sudah kehilangan kendali atas pemahaman agama yang sudah jelas banyak melarang untuk mendekati apalagi meminum jenis minuman keras ini. Kita semua pasti amat menyayangkan peristiwa ini, karena sesungguhnya jika terjadi banyak korban seperti ini, sesungguhnya kita juga ikut bertanggung jawab secara moral. Mengapa kita tidak bisa mencegah dan mengawal iman mereka sehingga mereka terjerumus dalam lembah dosa seperti ini. Kita juga sebagai saudara seiman tentu juga harus ikut bertanggung jawab pada peristiwa ini, karena kita sudah lalai membiarkan saudara kita tersesat dalam minuman memabukkan.
Peristiwa ini bukan hal biasa, di masa depan kelak akan ada korban jatuh lebih banyak lagi jika kita tidak cepat-cepat turun tangan meluruskan iman orang-orang tersebut. Karena peristiwa ini tidak cukup hanya dengan cara membakar warung remang-remang dan pabrik pembuat miras oplosan, dan menangkap pelaku pengedarny saja. Ini harus dimulai dari pola pikir si penduduknya yang harus terlebih dahulu dibenahi dan di luruskan. Lebih dikuatkan lagi imannya, diberi pengetahuan yang banyak tentang iman.
Pengetahuan tentang buruknya dampak miras oplosan saja belum cukup, harus bisa menyentuh ke dalam lubuk hati terdalam. Dan ini harusnya jadi pekerjaan Kementerian Agama untuk lebih banyak mengirimkan tenaga ahlinya memberi bekal yang cukup kepada mereka untuk memahami nilai keislaman yang benar, jangan setengah-setengah. Kirimkan banyak ustad dan ustazah ke sana untuk berdakwah. Sementara materi fisik mirasnya memang jadi urusannya kepolisian, untuk mencegah peredaran makin meluas.
0 komentar:
Posting Komentar