13 SIFAT SETAN YANG ADA PADA DIRI MANUSIA


Pada hakikatnya tugas jin dan manusia adalah sama yaitu beribadah kepada Allah swt. Dalam setiap gerak geriknya senantiasa mengharap keridahaan Allah semata. Pekerjaan jin juga sama dengan manusia. Sementara setan mengajak manusia supaya berbuat jahat. Lalu apakah benar ada manusia yang termasuk satu golongan dengan setan? jawabannya ada, yaitu manusia yang mengajak pada kejahatan maka termasuk dalam setan dari golongan manusia yang mana keduanya saling bahu-membahu dan tolong menolong dalam mengerjakan kebathilan. Dua golongan ini memiliki sifat dan perilaku yang mirip bahkan serupa, karena keduanya memiliki kesamaan sudut pandang yaitu sama-sama ingin mengajak manusia kepada keburukan. Keduanya ingin mencapai tujuan bersama yaitu menyesatkan lebih banyak lagi manusia di muka bumi. Lalu apa saja sifat-sifat dasar yang dimiliki golongan manusia dari golongan syetan ini, berikut ini penjelasannya.

a. Jin

Jin artinya yang tersembunyi atau yang tertutup. Oleh karena itu kita tidak akan bisa melihat kehidupan mereka dengan mata telanjang. Lalu dimanakan jin itu berada? Jin juga berada di alam dunia ini, hanya saja mereka berada ditempat yang kita tidak dapat melihat atau alam ghaib.

"...Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka...(QS. Al Araf:27)

b. Setan
Dalam bahasa arab setan berarti jauh. Maksudnya mahluk yang jauh dari petunjuk Allah atau tersesat. Setan adalah sifat jelek yang melekat pada setiap mahluk-Nya. Jika perbuatan jelek sudah menjadi kebiasaan seseorang, perbuatan itu akan berubah menjadi sifat jelek. Oleh karena itu, jika seseorang mempunyai sifat jelek, maka secara tidak langsung ia sudah menjadi setan. Setan dapat berasal dari golongan jin dan manusia. Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya:

"Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin,..."
(QS. Al An'am:112)

Maka dari itu sudah sadarkah kita bahwa jika dalam diri kita terdapat salah satu sifat setan berikut ini maka kita termasuk dalam golongannya setan yang terkutuk itu. Beberapa ayat al-Quran telah menjelaskan sifat-sifat syaitan yang tercela yang juga dimiliki oleh jin dan manusia, di antaranya;

1-”Takabbur“

Allah s.w.t menyifatkan iblis laknatullah dengan sifat ini kerana iblis menganggap dirinya lebih baik daripada Adam a.s. Dia enggan dan bersikap angkuh (takabbur) apabila diperintah oleh Allah s.w.t supaya sujud kepada Adam a.s. Sebaagimana Allah s.w.t telah berfirman yang bermaksud:

“Allah s.w.t berfirman; "Apakah yang menghalangi engkau (sehingga)kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?”(iblis) menjawab”Aku lebih baik daripada dia.Engkau ciptakan aku daripada api dan sedangkan dia Engkau ciptakan daripada tanah“(surah al-A’raf:ayat 12)

Sifat takabur setan ini juga ada pada sebagian diri manusia, yaitu orang-orang yang sudah menganggap dirinya lebih dari orang lain dalam hal harta dan kekayaan. Mereka tidak sungkan-sungkan menghina saudaranya di depan umum dengan alasan perbedaan kasta dan status. Dalam hal ini dalam diri orang tersebut sudah dikuasai syetan secara masif dan ia sudah tidak menyadarinya.


2-”Sombong dan keras kepala“

Kedua-duanya merupakan sifat iblis sebagaimana Yang Allah s.w.t berfirman yang bermaksud;

“(Iblis) menjawab, Kerana Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku selalu menghalangi mereka daripada jalanMu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”
(Surah al-A’raf: ayat 16-17)

Ini menunjukkan bahawa kekufuran iblis bukanlah kerana kejahilan bahkan kekufurannya kerana keras kepala dan sombong. Sifat ini juga ada pada diri manusia yang hatinya sudah keras dan membatu, sudah tidak ada lagi yang bisa memberinya nasihat, dan tidak ada lagi yang bisa diperbaiki karena hatinya sudah sedemikian kerasnya.

3-“Laknat”

Dilaknat lagi tersingkir dan jauh dari kebaikan, dan iblis juga merupakan yang pertama dilaknat dan disingkir dari rahmat Allah s.w.t. Firman Allah s.w.t;

“(Allah) berfirman,”Keluarlah kamu dari sana (syurga) dalam keadaan terhina dan terusir”(Surah al-A’raf: ayat 18).

Sifat manusia yang juga akan dilaknat Allah di hari akhir kelak adalah orang-orang yang sudah dengan sadar diri mengambil jalan keluar dari akidah Islam dan memilih bersekutu dengan bangsa syetan demi untuk mendapatkan apa yang diinginkan di dunia.

4-“Menggoda(al-Waswasah)) dan memperdaya”


Al-Waswasah ialah percakapan hati yang dibisikkan oleh syaitan yang tidak ada kebaikan dan manfaat, sifatnya hanya menggoda dan menjebak. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;

“Kemudian syaitan membisikkan fikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (syaitan) berkata,”Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal(dalam syurga)”(Surah al-A’raf: ayat 20)

Ayat di atas menjelaskan sifat iblis dan hasad dengki terhadap Adam dan Siti Hawa a.s, dan juga bagaimana iblis berusaha memperdaya, menggoda dan menipu sehingga kenikmatan dan pakaian yang baik dirampas daripada kedua-duanya. Sedemikian besarnya rasa benci yang ada dalam hati manusia sehingga ia berusaha melakukan berbagai upaya menghasut, memperdaya dan menipu orang lain, ia sudah tidak bisa lagi melihat keburukan yang akan ditimpakan kepadanya sebagai akibat dari tindakan dengkinya itu sehingga manusia seperti juga sudah terpedaya dan masuk perangkap iblis.

5-“Mungkir janji”

Firman Allah s.w.t yang bermaksud;

”Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu hari ini, dan sesungguhnya aku adalah penolongmu”. Maka ketika kedua-dua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), syaitan balik ke belakang sambil berkata,”Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu”(Surah al-Anfal: ayat 48)

Ahli tafsir menjelaskan bahawa ayat ini diturunkan ketika peperangan badar, di mana iblis berjanji kepada orang musyrikin untuk menolong mereka menentang orang islam, maka tatkala puak islam bersama rasulullah s.a.w berhadapan dengan puak musyrikin, maka iblis pun menyamar sebagai seorang lelaki dan bersamanya tentera, lalu berkata iblis kepada orang musyrikin: Kamu tidak akan kalah hari ini dan aku adalah penolong kamu. Apabila iblis melihat tentera malaikat dia pun berundur dan tidak memberi pertolongan kepada tentera musyrikin, dan juga telah memungkiri janjinya untuk menolong mereka. Allah s.w.t telah memberi kemenangan kepada tentera islam di dalam peperangan tersebut. Di sini jelaslah bahawa iblis adalah pembohong dan pemungkir janji.
Sifat mungkin janji pada diri manusia juga ada banyak macamnya, misalnya dalam sebuah perjanjian kerjasama, mereka juga sering berusaha mengingkarinya dengan banyak alasan.

6-“menghasut”(Nazgh)

Dalam kamus menyatakan bahawa “Nazgh” ialah mencerca atau menfitnah. Ia juga membawa makna menghasut, membujuk dan membisik (percakapan hati yang tiada manfaat dan kebaikan). Sifat-sifat ini merupakan sifat iblis laknatullah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;

Setelah Syaitan merosakkan(hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku”(Surah Yusuf: ayat 100)
Kepada manusia yang suka bergunjing dan berbicara yang tidak ada bukti dan saksinya, mereka bahkan suka membesar-besarkan berita, membuat cerita karangan agar orang yang mendengarkan atau memberi perhatian lebih atau dengan tujuan tertentu, itulah contoh manusia penghasut.

7-“Menjauhkan dan mengakhirkan”(al-Khanas)

Firman Allah yang bermaksud;

“(Aku bermohon dengan Allah) daripada kejahatan bisikan syaitan al-Khannas”(Surah al-Nas: ayat 4)

8-“Memperdaya”(al-Gharur)

Kamus ada menyatakan bahawa tipudaya syaitan membawa maksud menipu, menggoda dan membujuk. Firman Allah s.w.t;

“maka janganlah kamu sekali-kali terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (mentaati) Allah”(Surah Luqman: ayat 33)

Banyak manusia terpedaya dengan kenikmatan dunia yang sifatnya sementara, menganggap diri mereka bisa mendapatkan kebaikan jika mengejar dunia, namun pada akhirnya yang didapatkan hanyalah kekecewaan.

9-“Tipudaya”(al-Kayd)

Ia membawa maksud tipu dan jahat seperti melakukan pembohongan dan membuat helah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;

“maka perangilah penolong-penolong syaitan (kerana) sesungguhnya tipudaya syaitan adalah lemah”
(Surah al-Nisa’: ayat 76).

Syetan membuat berbagai tipudaya agar banyak yang mau mengikuti langkah-langkahnya, seperti itu juga sikap orang yang suka melakukan tipudaya dalam bentuk sihir misalnya, banyak manusia percaya kepada sihir dan ahli nujum, sesungguhnya tipudaya itu merugikan mereka sendiri.

10-“Memukul dengan kuat(merasuk) dan menyentuh(menggilakan)-(al-Khabt dan al-Mass)


Ia bermaksud menyentuh manusia dan menyakitinya(merasuk). Allah s.w.t menyifatkan pemakan riba seperti orang yang dirasuk syaitan apabila bangkit dari kubur. Firman Allah s.w.t yang bermaksud;

“Pemakan-pemakan riba itu tidaklah mereka itu bangkit(dari kubur) melainkan seperti bangkitnya orang-orang yang dirasuk syaitan”
(Surah al-Baqarah: ayat 275)

Merasuki bermakna menjadi gila dan hilang kesadaran dan kontrol diri, banyak orang yang menjadi terasuki oleh kesenangan dunia dan mereka menggila-gilakan sesuatu bagaikan barang sesembahan yang layak dipuja-puja, orang-orang seperti ini adalah orang yang sudah diluar batas.

11-“Sihir dengan meniup(al-Nafth)

Firman Allah s.w.t berfirman yang bermaksud;

“(Aku berlindung dengan Allah) daripada tukang-tukang sihir yang meniup pada ikatan-ikatan”(Surah al-Falaq: ayat 4)

Dalam satu doa yang ma’thur diajar kepada kita membaca doa ini yang bermaksud;

“Ya Allah…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan, tiupan dan ludahannya”

Sifat setan yang suka sekali meniupkan rasa was-was dan takut berlebihan ke dalam diri manusia sehingga manusia itu bersikap diluar kendali dirinya adalah perilaku iblis yang sama dengan manusia yang selalu menghasut dan menakut-nakuti orang lain yang sedang dalam kesusahan.

12-“Syaitan laki-laki dan perempuan”(al-Khubth dan al-Khabaaith)


Dalam kamus menjelaskan jahat(al-Khubth) lawannya baik(al-Toyyib). Satu doa yang ma’thur mengajar kita membacanya ketika memasuki tempat buang air(kecil ataupun besar) iaitu yang bermaksud;

“Aku berlindung dengan Engkau ya Allah…dari kejahatan syaitan betina dan jantan”

Disifatkan dengan yang demikian kerana syaitan mengintai untuk memudaratkan manusia di tempat-tempat yang kotor, tempat-tempat maksiat, dan tempat-tempat berkumpulnya pendosa. Syetan yang ada di sana bukan hanya laki-laki tetapi juga ada setan wanita yang menampakkan diri dalam wujud yang sangat disukai manusia durjana.

13-“Menggoda”(al-Hamz)

Nabi s.a.w menjelaskan bahawa makna godaan syaitan dengan kematian iaitu menggoda manusia sehingga menjadi gila kerana terhasil daripada godaannnya. Dalam al-Quran ada menyebut yang bermaksud;

“Dan katakanlah, Ya Tuhanku…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan-syaitan”
(Surah al-Mukminun: ayat 97)

Maknanya Aku berlindung dengan Engkau daripada bisikan syaitan dan godaannya daripada mengingati Allah s.w.t. Dalam suatu hadis menceritakan bahawa rasulullah s.a.w memohon perlindungan dengan Allah s.w.t daripada godaan syaitan, fitnah dan bisikannya.

Setan dan manusia yang sama-sama tersesat akan bersekongkol untuk mencari teman baru yang bisa mereka ajak berbuat dosa bersama-sama dengan cakupan yang lebih besar dan lebih luas lagi, mereka bagaikan orang kehausan mencari mangsa yang siap menjadi teman dan saudara mereka dalam kesenangan dunia.

EVI DA2 DI SENGGOL, KARENA JURI MALAYSIA TIDAK SPORTIF

Kekecewaan kembali terjadi di ajang pencarian penyanyi dangdut tingkat Asia yang disiarkan stasiun televisi Indosiar tadi malam, Evi Masamba atau Evi DA 2 yang sudah dikenal publik memiliki suara emas nan merdu, terpaksa harus merelakan tersenggol dan keluar dari 5 besar, karena alasan sepele yang dikemukakan salah satu juri dari Malaysia yaitu Pak Ngah bahwa itu karena Evi tidak pernah membawakan lagu bergenre melayu. Untuk kedua kalinya, atas alasannya ini Pak Ngah selaku juri hanya memberikan nilai 80, sementara nilai yang diberikan juri lainnya rata-rata 90, dan semua juri pun mengakui keindahan suara evi tidak diragukan lagi. lalu ada apa gerangan? apakah sudah pantas evi keluar disebabkan alasan tersebut? apakah penilaian ini layak dipertanggung jawabkan? mengingat kepiauaian evi selama ini membawakan lagu-lagu dangdut dengan sangat baik? hanya karena alasan evi tidak menyanyikan lagu melayu apakah sudah sepantasnya evi keluar dari ajang ini?

Dan juga apa yang dikemukakan Pak Ngah bahwa seorang Evi memang hanya layak untuk menjadi penyanyi berskala Indonesia bukan Asia? kalimat ini sungguh benar-benar sangat disayangkan, mengapa? karena sepertinya Pak Ngah ini kurang memahami tujuan utama diselenggarakannya acara ini, bahwa Tajuk Utama acara ini adalah DANGDUT AKADEMI ASIA, yang mana ini artinya bahwa yang dicari adalah penyanyi Dangdut untuk mempromosikan musik dangdut kepada semua masyarakat di negara-negara Asia, bukan bagian dari promosi lagu melayu. Memang kalau peserta ingin membawa lagu melayu, maka tentu saja itu tidak masalah, tetapi porsi lagu melayu bukan poin yang menentukan tentunya. Dan jika Pak NGah ingin mempromosikan lagu Melayu, maka Malaysia harus membuat acara sendiri yang tujuannya untuk mengangkat lagu-lagu melayu di kancah Asia semisal Akademi Melayu Asia. 


Maka barulah di sana jurinya wajib menilai  kemampuan menyanyikan lagu melayu. Disitu barulah boleh pak Ngah menuntut penyanyi membawakan lagu melayu, yang porsi penilaiannya lebih besar. Nah ini kan ajang pencarian penyanyi dangdut, kenapa pak Ngah ngotot Evi harus bisa bawa lagu melayu, yang akhirnya nilai Evi jatuh terjun bebas. Dan seakan-akan sengaja ingin mengangkat nilai pesertanya, si Fitri yang anak baru kemaren belajar dangdut nilainya sama tinggi dengan Danang yang sudah profesional. Orang bodoh aja tahu, penilaian ini cma omong kosong.

Dan yang menjadi pertanyaan masyarakat saat ini adalah, apakah dalam point penilaian penyanyi memang diwajibkan untuk membawakan lagu melayu atau genre lainnya, sehingga jika tidak, maka ini akan mengakibatkan dia di diskualiifikasi. Harusnya ketentuan itu jelas bagi peserta, jadi jangan sampai peserta seperti masuk dalam perangkap tak bertuan. Sementara di setiap penampilan, peserta diminta untuk memperhatikan teknik vokal, improvisasi dan penghayatan pada lagu saja, tetapi setelah masuk sesi penilaian ternyata ada lagu wajib yang harus dikuasai. Ya...seharusnya kalau memang yang dicari penyanyi berbakat, pastilah yang dinilai paling utama adalah kualitas suaranya, dan ciri khas dari suara si penyanyi, yang mana kepada siapapun suara itu berbunyi, maka orang dapat mengenali siapa penyanyinya tanpa harus melihat wajah si penyanyi.

Rasanya Pak Ngah ini memang dia entah punya kepentingan apa dibalik ini, tapi sungguh amat sangat disayangnya cara ia memberi nilai kepada Evi sungguh sangat menyecewakan. Kenapa? Karena sebagaimana diawal sudah disebutkan bahwa acara yang diselenggerakan di Jakarta alias di Indonesia ini adalah untuk membawa harum musik dangdut (lagu khasnya Indonesia) ke kancah internasional skala Asia, sementara itu para peserta yang mengikuti acara ini dari negara lain selain Indonesia masih berada dalam taraf belajar (pemula), bahkan mereka sama sekali tidak memamahi apa itu teknik dan irama dangdut. Mereka cuma mengetahui sedikit tentang musik dangdut, dan akhirnya setelah mengikuti ajang ini barulah mereka memahami apa itu cengkok dan nada-nada khusus yang ada dalam musik dangdut dan mulai sedikit-sedikit bisa membawakannya dengan benar.

Dalam hal ini, perilaku ini Pak Ngah ini sungguh sangat menyakitkan bangsa Indonesia, karena dia sudah mencederai tujuan utama kompetisi ini, yaitu mencari penyanyi dangdut berbakat skala asia agar bisa diterima masyarakat Asia, dengan mengatakan bahwa Evi tidak bisa menyanyi lagu melayu. Lho kok bisa? Sementara Evi adalah pemenang Dangdut Akademi 2 yang seluruh masyarakat Indonesia tahu betul ia menguasai musik dangdut termasuk lagu melayu tentunya.

Saya bicara ini, bukan ingin berkata bahwa Evi harus menjadi pemenang, disini kita bicara sedang mencari penyanyi dengan kualitas terbaik dengan cara sportif (tidak menggunakan kekuatas sms pemirsa) tetapi penilaian juri yang objektif. Jika kriteria penyanyi terbaik seperti itu yang dicari, apakah menurut anda, Evi tidak layak masuk kriteria penyanyi dangdut berbakat? Dalam hal penilaian, kita semua mengandalkan nilai sportifitas juri dalam menilai kriteria baik dan bagus. Maka dari itu, jangan lagi kita mencederai nilai kompetisi sportif yang baru dibangun ini di masyarakat ini. Hargailah juga usaha masyarakat yang ingin ikut serta menjadi saksi lahirnya seorang Diva skala Asia untuk tampil menjadi penyanyi Dangdut berkemampuan internasional. Semangat sportifitas ini harusnya dijaga dengan baik oleh semua pihak.

Jika tidak maka publik akan kecewa. Mengapa publik kecewa? masyarakat berharap adalah ajang kompetisi paling jujur dan murni dilahirkan karena betul-betul sipenyanyi memiliki kemampuan maksimal, bukan Diva yang lahir karena jumlah SMS (text) atau juga bukan karena tindak kecurangan yang dilakukan secara sengaja dan terang-terangan di depan mata.


Jika maksud tindakan culas tersebut adalah dengan tujuan untuk membuat Malaysia menjadi salah satu pemenang, sekaligus mengangkat musik melayu melalui pesertanya, maka pihak penyelenggara yang akan dirugikan.

Penyelenggara acara ini dipermalukan, karena dianggap tidak bisa mencari penyanyi dangdut untuk skala Asia sesuai ekspektasi masyarakat Asia? Apa opini dan pendapat anda? Saya pribadi menganggap hasil keputusan dewan juri sangat tidak sportif. Karena itu berarti sudah membuat tujuan pencarian penyanyi dangdut berbakat ini menjadi gagal total. Bukan penyanyi dangdut lagi yang dicari ini ajang ini, tetapi penyanyi yang bisa menyanyi banyak genre musik. Hal ini sangat amat disayangkan, dan sebaiknya kompetisi ini tidak dilanjutkan lagi jika masih tidak punya flatform yang jelas tentang jenis penyanyi apa yang hendak di cari. Dan sebaiknya juga pihak penyelenggara tidak kembali menggunakan juri Pak Ngah sebagai pihak penilai. Akibat tindakannya tersebut sudah membuat kacau seluruh acara (karena terjadi banyak fitnah dan pencemaran nama baik).


Pihak Indosiar juga harusnya tegas memberikan arahan kepada para juri, bahwa ini adalah kontes penyanyi dangdut, bukan penyanyi melayu, POP atau R n B. Dan pihak pemberi sponsor juga harusnya bisa menghitung kerugian nama baik yang di pasangnya di acara ini, pada akhirnya acara ini meninggalkan kesan buruk di mata masyarakat saja. Nilai investasi sponsor juga akan cedera dengan kasus ini karena dianggap tidak mampu menghasilkan pemenang dengan tingkat spotifitas tinggi.

Dan para penyanyi dangdut senior Indonesia/komentator juga harusnya keberatan dengan keputusan ini, ini bukan hasil akhir yang diharapkan. Bagaimana mungkin masyarakat dipaksa untuk menerima saja hasil pilihan juri sementara pada akhirnya yang akan menjadi penikmat musik mereka adalah masyarakat Asia pada umumnya masih menganggap ajang ini penuh dengan aksi manipulasi dan kecurangan.

Disamping itu, kita semua tahu bahwa genre musik melayu tidak terlalu populer di telinga masyarakat Indonesia yang notabene penduduknya dua ratusan juta orang, jauh dengan jumlah penduduk Asia secara keseluruhan. Hanya beberapa lagu melayu saja yang bisa diterima di sini, selebihnya tidak ada yang kenal. Sementara di malaysia, hampir semua artisnya mengetahui lagu dangdut dan mereka hafal, ini artinya musik dangdut lebih bisa diterima daripada musik melayu itu sendiri.

Well...sekali lagi kita harus menghadapi sikap Malaysia yang mengecewakan, dan nampaknya dalam berbagai hal, kita selalu harus mengingatkan kepada mereka bahwa genre musik dangdut berbeda dengan musik melayu. Bahwa Batik Jawa tidak sama dengan Batik Melayu dan sebagainya. Bahwa kita pun pernah punya sejarah buruk tentang kompetisi sepak bola dengan Malaysia dan sebagainya. Apakah kali ini kita kembali lagi akan mengalah dengan sikap dan tindakan mereka yang semena-mena di negeri orang? Kita kembali lagi harus membiarkan mereka menginjak-injak harga diri kita di negeri kita sendiri seperti ini. Lalu apa pendapat anda, sudah sepantasnya Pak Ngah itu meminta maaf atas tindakan cerobohnya itu, lihat lah beberapa waktu belakangan ini, pendukung setiap peserta baku hantam di sosial media tanpa bisa didamaikan dan di tengahi, lalu apa yang akan kita hasilkan nantinya? Tidak ada, karena Akhir ajang kompetisi ini hanya menghasilkan kekecewaan dan sakit hati semata.

ALASAN KEBENCIAN IBLIS KEPADA MANUSIA

"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah." (QS. 35-11)

Diawal penciptaan Adam as, Allah memerintahkan iblis sujud kepada Nabi Adam as. tetapi iblis menolak " "Apakah tidak lebih utama aku daripada dia! Engkau jadikan aku dari Api dan dia dari tanah."

Allah Ta'ala berfirman; "AKU melakukan sesuatu sesuai dengan yang Ku kehendakai."

Ibis berpendapat bahwa dirinya lebih mulia dibanding Adam as. Iblis lalu berdiri membelakangi Adam karena berbangga diri dan sombong, ia tidak mau sujud kepada Adam as. Sementara para malaikat sujud pada Adam as amat lama. Ketika malaikat bangkit dari sujud, Iblis masih tetap berdiri, kemudian malaikat sujud yang kedua dan sujud syukur, tetapi iblis masih tetap berdiri dan berpaling amat berbangga diri tanpa menyesal sedikitpun.

Kemudian Allah merubah bentuk wajah iblis dari mulanya indah, tampan, cemerlang, bersayap empat, pandai, ahli ibadah dan simbol kebanggaan para malaikat menjadi wajah babi hutan ; kepalanya seperti unta, dadanya seperti punukk unta besar, wajahnya antara dada dan kepala seperti kera, kedua matanya melotot seluas wajahnya, lubang hidungnya lebar seperti alat bekam, bibirnya seperti bibir lembu, taringnya seperti babi hutan dan janggutnya hanya ditumbuhi tujuh helai rambut.

Kemudian Allah mengusirnya dari surga, dari langit, dari bumi dan dari semua wilayah. Ia tidak bisa masuk bumi kecuali secara sembunyi-sembunyi, dan dilaknati sampai akhir kiamat.

Sebuah Kisah: Iblis pernah mendatangi Nabi Musa as. Ia berkata; "Engkau adalah manusia utusan Allah, dan Dia telah berfirman kepadamu secara langsung."

"Ya, benar. Apa yang kamu inginkan, dan siapa kamu!" kata Musa as. "Aku iblis wahai Musa! Dan katakan kepada Tuhanmu, ada diantara mahluk-Mu yang ingin bertobat."

Kemudian Allah menurunkan wahyunya kepada Nabi Musa as. "Katakan padanya bahwa Aku akan menerima permohonannya. Tapi perintahkan dia untuk sujud kepada kuburannya Nabi Adam as. Kalau dia mau bersujud, maka AKu akan menerima tobatnya."

Sesungguhnya siksaan iblis didalam neraka amatlah pedih. Ada yang bertanya, "Bagaimana engkau merasakan siksa Allah."

"Seberat-beratnya siksa yang pernah terjadi." jawab iblis.

"Sesungguhnya Adam sekarang ada di taman Surga, pergilah engkau menghadap dan sujudlah kamu padanya, dan ajukan senggang waktu sampai engkau diampuni.

Ternyata dia masih menolak. Siksanya makin dahsyat sekaliber 70.000 kalo lipat siksa penghuni neraka. Salah satu hadist menyebutkan; bahwa Allah mengeluarkan iblis dari neraka setiap 100.000 tahun sekali. Juga mengeluarkan Adam as dan Dia memerintahkan iblis untuk sujud kepada Adam as. Namun iblis tetap menolak, lalu ia dimasukkan lagi ke dalam neraka. Lalu apa sebenarnya alasan pokok demikian bencinya iblis kepada manusia, sehingga ia tidak mau menerima syarat yang diajukan kepadanya untuk menyembah Adam jika ia ingin menerima ampunan.



Salah satu alasannya adalah karena Iblis sudah berada di puncak kesombongannya dan ia sama sekali tidak bisa menerima kenyataan bahwa manusia adalah mahluk Allah swt yang sudah mendapat tempat terpuji jika dibanding dirinya. Puncak kesombongan iblis ini sudah berada pada tahap berani menantang kekuasaan Allah swt sebagai mahluk ciptaan-Nya yang sebelumnya diciptakan memiliki banyak kemampuan ghaib. Kesombongannya membuat ia berada di puncak segala rasa kebencian terhadap manusia termasuk juga terhadap sang Pencipta-Nya. Kemarahan bagaikan bara api yang memuncak dan tidak bisa dipadamkan dengan cara apapun bahwa Iblis sudah membakar dirinya sendiri dalam dendam berkepajangan, walau ia pun sudah berusaha menyesali perbuatannya dan berupaya mencari cara agar Allah swt mau memaafkan dirinya, tetapi sayangnya ketika diajukan syarat agar ia mau menyembah Adam, namun ia menolak. Ia memilih tetap berada pada posisi membelakangi Adam dan keturunannya dibandingkan harus mengakui kesalahannya.

Dan Allah Maha tahu, apapun yang ada dalam diri setiap mahluk-Nya, setiap hal paling kecilpun yang tersirat dalam jiwa mahluk-Nya, bahwa iblis tidak akan mengubah pendiriannya sampai hari kiamat tiba. Allah swt tahu bahwa Iblis akan tetap menjadi iblis yang sombong dan congkak, hingga ia menerima balasan terburuk di neraka jahanam kelak. Itu adalah takdir Iblis yang sudah paling nyata. Sementara takdir anak cucu Adam masih berada di tangan mereka masing-masing, siapa saja yang berusaha mencari keridhoan ALlah swt maka ia akan selamat, dan kepada siapa saja yang dengan sadar menyimpang dari ajaran-Nya maka ia akan berkumpul bersama iblis di neraka kelak, sebagai golongan mahluk yang menyombongkan diri.

Diriwayatkan juga, sesungguhnya iblis pernah berdoa memohon keringanan hukuman ; "Wahai Allah, Engkau sudah mengeluarkan aku dari surga karena masalahku dengan Adam, dan aku tidak bisa menguasai dia kecuali dengan Penguasaan-Mu. Berilah aku sedikit keringan."

Allah berfirman ; "Engkau bisa menguasai Adam, maksudnya anak cucunya untuk menjaga kenabiaan bapak-bapak mereka."


Allah swt. berfirman :
قال فبعزتك لأغوينهم اجمعين الا عبادك منهم المخلصين
Artinya : Iblis bersumpah ”Demi sifat keagunganMu Tuhan, niscaya aku pasti akan membujuk anak cucu Adam semua. Kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas (dalam beramal)”.
Itulah sumpah Iblis. Ia dan seluruh tentaranya akan berusaha sekuat tenaga mereka demi menjerumuskan anak cucu Nabi Adam as. Ke jalan yang sesat.  


Dalam surat Al a’rof ayat 16-17 juga di sebutkan:
قال فبما اغويتني لاءقعدن لهم صراطك المستقيم ثم لاءتينهم من بين ايديهم ومن خلفهم وعن ايمانهم وعن شمائلهم ولاتجد اكثرهم شاكرين

Artinya : ”Iblis menjawab karena Engkau (Allah) telah menghukum saya tersesat maka saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapat kebanyakan mereka bersyukur ( taat)”.

“Demi sifat kemulyaan-MU tuhan aku tidak akan keluar ( untuk mengganggu ) dari hatinya anak cucu adam selagi mereka masih mempunyai ruh” lalu allah berfirman:
لا امنعهم التوبة مادامت ارواحهم في اجسادهم

“Demi sifat kemulyaanku aku tidak akan menolak tobat mereka selagi ruh masih berada di jasad mereka”

Iblis berkata lagi, لاغوينهم اجمعينniscaya aku pasti akan membujuk mereka semua”
allah berfirman lagi لاكقرن عنهم سيئاتهم

“pasti aku akan menghapus semua kejelekan-kejelekan mereka”

Iblis berkata lagi:
لااتينهم من ايديهم ومن خلفهم وعن ايمانهم وعن شمائلهم

Aku pasti akan mendatangi mereka dari arah depan mereka, dan dari belakang mereka, dan dari kanan mereka, dan dari kiri mereka”

setelah mendengar itu semua hati malaikat menjadi tipis(kasihan)terhadap manusia, kemudian allah berfirman:
انه بقي للانسان جهة الفوق والتحت فاذا رفع يديه باالدعاء على سبيل الحضوع اووضع وجهه على الارض على سبيل الخشوع
  غفرت له الذنوب ولا ابالى

Artinya “Sesungguhnya masih ada bagi manusia yaitu arah atas dan bawah, apabila manusia mau mengangkat ke dua tangan untuk berdoa dengan penuh ketundukan atau meletakkan wajahnya pada bumi ( sujud ) dengan penuh khusu’ maka aku akan mengampuni dosa-dosanya secara pasti”

MENUJU JIWA YANG TENANG DAN DIRIDHOI

Makna sederhana dari kata ketenangan jiwa adalah kondisi dimana jiwa itu sudah berada pada tahap ketenangan sejati, rasa lapang, tidak ada tekanan, menerima kenyataan, berpasrah diri pada Sang Khalik, bisa merasakan manisnya iman, bisa mengendalikan diri dan hawa nafsu, jauh dari kebencian, tenteram dan hati menjadi luas dan lepas.

Manusia yang sudah bisa mencapai tahap ketenangan jiwa ini adalah manusia yang memahami hakikat kehidupan, sudah mengertia apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Dan umumnya manusia akan menjadi lebih tenang jika ia sudah berada di dekat Penciptanya, jika manusia sudah mengenal dan meyakini bahwa ada kekuatan amat besar di alam ini yang melampaui kekuatan apapun dan hanya DIA yang maha berkuasa atas dirinya dan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Dan itulah hakikat diciptakannya jiwa ini bagi seluruh mahluk, jiwa itu akan selalu mencari kebenaran hakiki tentang sosok Penciptanya dan jiwa akan merasa tenang jika sudah menemukan dan menjadikan Sang pencipta sebagai sandaran utama hidupnya. Kemanapun jiwa itu pergi dan sembunyi maka jiwa akan selalu berupaya mencari kebenaran hakiki, karena itulah hakikat diciptakannya jiwa.

"Yaitu orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah swt". QS. Ar Rad :28)

Lalu seperti apa sebenarnya wujud dan kiprah sosok jiwa yang tenang dalam diri manusia sebenarnya.

HAKIKAT JIWA, AN NAFS DAN KALBU

Ada baiknya kita mengetahui dulu siapa sosok Jiwa yang menghuni raga kita ini. Jiwa atau Nafs dan biasa orang menyebutnya Soul juga memiliki sisi ghaib yang sama sekali tidak bisa kita definisikan dengan sempurna. Siapa sosok jiwa yang dimaksud dan dimana letak dan penempatannya? An Nafs atau Jiwa adalah yang memiliki bentuk atau wujud atau susuk yang belum tergambarkan, yang diciptakan dari unsur alam yaitu min sulaatin min thiin (ekstrak/saripati alam), maka dari itu sosok jiwa adalah wujud yang mudah berdaptasi dengan alam kehidupan dunia (membutuhkan asupan energi yang berasal dari alam), sedangkan Roh bukan tercipta dari unsur alam ataupun dari unsur yang sama dengan Malaikat mahupun Jin, ia adalah jisim yang hingga sekarang masih merupakan bagian dari rahasia Allah swt.

Semua berawal ketika jiwa ini disumpah untuk meyakini keberadaan Tuhan yang Esa, maka memang ia mengakui dan tidak menyanggah hal tersebut. Bahwa ada kekuatan yang berkuasa atas dirinya dan ia sudah mengakui dan ia mau menjadi saksi di hari akhir kelak. Jiwa ini adalah sosok yang merasa, berkehendak, memahami, dan menerima. Ia bisa membedakan dan bisa mengerti sebuah perintah dari Tuhannya. Jiwa ini sangat memahami bahwa ia sangat bergantung pada penciptanya, bawa ia akan selalu membutuhkan pertolongan Sang Pencipta. Sehingga jelaslah, bahwa setiap jiwa manusia ketika dilahirkan ke dunia ini ia sudah memahami hakikat ketuhanan. Dan Ia dilahirkan sudah dalam kondisi mengenal konsep penciptaan. berikut firman Allah swt dalam surah (Al Araaf:172) yang bermaksud:

“Dan Ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman : ”Bukakankan Aku ini Tuhanmu”, mereka menjawab :”Bahkan engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. Kami lakukan demikaian agar di hari akhirat kelak kamu tidak mengatakan: sesunggunya kami adalah oran-orang lalai terhadap keesaaaan Mu.

Itulah sebabnya setiap Jiwa manusia pasti akan senantiasa mencari tahu keberadaan Tuhan meski ilmu mereka sangat minim, meski mereka berusaha menjauhinya, mereka tidak pernah berhenti untuk mempercayai bahwa ada kekuatan yang Maha dahsyat di dunia ini. Jiwa tidak akan merasa tenang sampai pada tahap ia mengetahui siapa sosok yang yang harus disembah dan diagungkan. Karena diawal mereka sudah terikat janji dan sumpah untuk selalu hanya mengabdi kepada-Nya.
Hakikat kebutuhan beragama sudah ada sejak manusia lahir ke bumi ini. Mulai dari jaman nabi Adam hingga datanglah kemajuan baru dengan lahirnya Nabi Muhammad saw yang membawa risalah kebenaran dengan Kitab suci Al Quran. Meski selama perjalanannya memang ada sebagian ajaran yang menyimpang dan tidak sesuai akidah, namun itu akhirnya bisa dikembalikan pada kebenaran. Didalam al quran sudah terangkum dan tersusun jelas ajaran-ajaran dari nabi sebelumnya, mulai dari Kitab Taurat, Jabur dan Injil menjadi sebuah kitab yang sempurna. Dan semuanya memiliki masa berproses dengan waktu yang cukup panjang.
“Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat allah, membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. QS. Ali Imran:164.

Pilihan Jalan Ketaqwaan dan Kefasikan

Dan ketika proses penciptaan jiwa hampir mencapai kesempurnaan, maka turun ayat berikut ini, yang menyatakan bahwa pada setiap jiwa diilhamkan pilihan kepada jalan ketaqwaan atau kefasikan dalam menempuh bahtera kehidupan. Setiap jiwa akan mengetahui mana yang dimaksud dengan kebenaran dan mana yang dimaksud dengan kesalahan. Dan jiwa juga diberi pemahaman bahwa jika ia mau mensucikan diri (jiwa)nya maka ia akan menjadi lebih baik, sedangkan jika ia merusak jiwa tersebut maka ia akan menjadi kotor.
Surah Asy Syams (91:7-9) . Firmanya yang bermaksud:
Dan demi nafs (jiwa) serta penyempurnaannya, maka Allah ilhamkan kepada nafs itu jalan ketaqwaaan dan kefasikannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikannya dan sesungguhnnya rugilah orang yang mengotorinya.
Ini artinya bahwa setiap jiwa juga sudah diberikan pengetahuan tentang konsep ketuhanan yang benar, juga diberikan pemahaman tentang hakikat memilih jalan yang lurus dan jalan keburukan, juga dilengkapi dengan kemampuan mengenal dan belajar melalui banyak hal.
Setiap jiwa diperbolehkan menentukan pilihannya masing-masing. Sepenuhnya itu tergantung pada kebutuhan masing-masing jiwa. Setiap jiwa akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Dan setiap keputusan sudah diambil dengan penuh kesadaran, sudah melewati tahap pencarian, pembelajaran, sudah di pikirkan dan difahami dan dikaji . Tidak ada lagi alas an bagi setiap jiwa untuk menghindar dan menyanggah semua kenyataan ini bahwa manusia adalah mahluk yang tidak bersyukur jika ia tidak memahami hakikat kemanusiaannya yang sempurna ini.

“maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang dikerjakannya.” Quran At takwir :14

Dengan demikian, jelaslah bahwa setiap jiwa akan bertanggung jawab pada diri mereka masing-masing dihari akhir kelak. Setiap jiwa akan dimintakan pertanggungjawabannya atas semua perbuatan yang pernah dilakukan di dunia. Tidak ada yang dapat menyelamatkan setiap jiwa dari kehancuran dan siksa api neraka, selain amal ibadahnya selama di dunia.

CARA KERJA JIWA DAN HATI
Jadi secara harfiah, sesungguhnya jiwa manusia ketika diciptakan adalah suci dan bersih, termasuk unsure ruh yang ada didalamnya. Setiap orang diberi fitrah oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala berupa kesucian (jiwa yang lurus). Ia akan mengawali kehidupannya dengan fitrah suci ini. Manusia adalah mahluk allah yang paling sempurna komposisinya, meski ia hanya terbuat dari segenggam tanah dan setetes air mani, namun manusia adalah karya ciptaan allah yang terbaik yang pernah ada. Sebagaimana sabda Rasulullah yang bermaksud:

"Sesungguhnya kami ciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpang) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami jadikan dia mahluk yang (berbentuk) lain. Maha SUci Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al-Mu'min [23]:12-14)
Maka dari itu beruntungkah orang yang mensucikan hatinya dan rugilah orang yang mengotori hatinya.

JIWA YANG TERSESAT

Untuk menjawab mengapa ada jiwa yang tersesat dan ada yang menuju jalan yang lurus? Dalam hal ini kita akan kembali lagi dibawa kepada sejarah masa lalu yang berkaitan dengan awal penciptaan Nabi Adam as. Dimana ketika Allah menghukum bangsa Iblis untuk keluar dari surge akibat membangkang perintah-Nya untuk tunduk dan sujud kepada Adam, maka Iblis membuat sumpah bahwa ia akan menyesatkan dan menjerumuskan manusia dan keturunannya.
Allah swt. berfirman :
قال فبعزتك لأغوينهم اجمعين الا عبادك منهم المخلصين
Artinya : Iblis bersumpah ”Demi sifat keagunganMu Tuhan, niscaya aku pasti akan membujuk anak cucu Adam semua. Kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas (dalam beramal)”.
 

Itulah sumpah Iblis. Ia dan seluruh tentaranya akan berusaha sekuat tenaga mereka demi menjerumuskan anak cucu Nabi Adam as. Ke jalan yang sesat.  
Dalam surat Al a’rof ayat 16-17 juga di sebutkan:
قال فبما اغويتني لاءقعدن لهم صراطك المستقيم ثم لاءتينهم من بين ايديهم ومن خلفهم وعن ايمانهم وعن شمائلهم ولاتجد اكثرهم شاكرين

Artinya : ”Iblis menjawab karena Engkau (Allah) telah menghukum saya tersesat maka saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapat kebanyakan mereka bersyukur ( taat)”.

Assyeh Nashr menafsiri ayat di atas bahwa iblis akan menghalang-halangi upaya anak cucu Adam dari menjalakan semua aturan-aturan yang telah di sahkan oleh Allah, dan iblis akan menyesatkan mereka dengan berbagai bentuk rayuan-rayuanya, iblis mendatangi mereka untuk membujuk dalam berbagai bentuk:

1. Iblis menggoda manusia supaya mereka melupakan Akhirat sehingga mereka dalam kebimbangan (berada di tepi)

2. Iblis merayu manusia dengan berbagai perhiasan dunia sehingga mereka akan jatuh hati pada dunia dan melupakan Akhirat.

3. Iblis akan menyesatkan manusia dari arah agama dan keataatan artinya manusia di pengaruhi oleh iblis dalam menjalankan ibadahnya supaya mereka tidak ikhlas, malas-malas dalam beramal dan supaya ujub atau membanggakan diri dll

4. Iblis akan menggoda manusia untuk selalu berbuat maksiat dan mungkar.

Maulana Assyeh Amin Al-Kurdhi menyebutkan tentang kaitannya dengan ayat ini bahwa sewaktu allah swt memberi kelonggaran waktu pada iblis bisa hidup sampai kiamat iblis lalu berkata:
وعزتك لااخرج من قلب ابن ادم مادام فيه الروح

“Demi sifat kemulyaan-MU tuhan aku tidak akan keluar ( untuk mengganggu ) dari hatinya anak cucu adam selagi mereka masih mempunyai ruh” lalu allah berfirman:
لا امنعهم التوبة مادامت ارواحهم في اجسادهم

“Demi sifat kemulyaanku aku tidak akan menolak tobat mereka selagi ruh masih berada di jasad mereka”

Iblis berkata lagi, لاغوينهم اجمعينniscaya aku pasti akan membujuk mereka semua”
allah berfirman lagi لاكقرن عنهم سيئاتهم 
“pasti aku akan menghapus semua kejelekan-kejelekan mereka”
Iblis berkata lagi:
لااتينهم من ايديهم ومن خلفهم وعن ايمانهم وعن شمائلهم
Aku pasti akan mendatangi mereka dari arah depan mereka, dan dari belakang mereka, dan dari kanan mereka, dan dari kiri mereka”
setelah mendengar itu semua hati malaikat menjadi tipis(kasihan)terhadap manusia, kemudian allah berfirman:
انه بقي للانسان جهة الفوق والتحت فاذا رفع يديه باالدعاء على سبيل الحضوع اووضع وجهه على الارض على سبيل الخشوع غفرت له الذنوب ولا ابالى
Artinya “Sesungguhnya masih ada cara bagi manusia yaitu arah atas dan bawah, apabila manusia mau mengangkat ke dua tangan untuk berdoa dengan penuh ketundukan atau meletakkan wajahnya pada bumi ( sujud ) dengan penuh khusu’ maka aku akan mengampuni dosa-dosanya secara pasti”
 
Dalam sanubari setiap Bani Adam itu selalu di temani oleh dua teman yaitu :Malaikat
CARA KERJA SYETAN MENYESATKAN MANUSIA

Syetan dengan sedaya upaya akan menutupi hati manusia dari menerima nur illahi. Karena sesuai kodratnya setiap manusia mempunyai jiwa yang suci, didalam jiwa ada tiga sifat yang menyertainya; mutmainah, lawammah dan amara bi’su. Dalam perjalanan hidup manusia tersebut, mulai dari kanak-kanak hingga dewasa, mana diantara ketiga sifat jiwanya itu yang mendominasi. Mana diantara ketiga sifat itu yang menjadi pemimpin atas dirinya, jika ia mampu menghalau usaha syetan yang ingin menyesatkannya, semoga saja ia selamat dari bujuk rayu. Sedangkan jika ia tidak bisa mengendalikan hawa nafsu dalam dirinya, maka kemungkinan ia akan mengikuti langkah-langkah syetan.

"...dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah." (QS. As Shaad:26)

Syaitan akan senantias menutupi hati manusia adalah dengan cara menghidupkan hawa nafsu tercela (nafs lawammah) dan membawanya ke arah maksiat serta kegelapan. Syetan akan membimbingnya ke jalan kefasikan, sebagaimana sudah ditetapkan bagi manusia memang mengenal adanya jalan kemungkaran. Manusia yang sudah masuk ke dalam perangkap syetan dan membiarkan jiwanya menjadi kotor dan tercemar lama kelamaan dalam dirinya berjangkit berbagai penyakit hati seperti: dengki, iri, ujub, congkak, riya, sombong dan sebagainya. Jika jiwa sudah mengetahui dan sadar bahwa tindakannya itu salah dan ia membiarkan dirinya dalam perbuatan dosa dan tidak berusaha memperbaiki diri dan bertobat. Lalu allah membiarkan dirinya tersesat sebagaimana yang tertera dalam firman-Nya surah (Jaastsiyah:23) yang bermaksud:
“Maka pernahkan kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mata pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya?. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah membiarkannya sesat. Maka mengapa kamu tidak mengambil iktibarnya.”

Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa hakikat menuju jiwa yang tenang adalah ketika seorang manusia mengenal dirinya dan mengenal juga Pencipta-Nya, maka dengan serta merta ia juga akan memahami dan mengetahui arah tujuan hidupnya. Jiwa yang tenang adalah jiwa yang dapat mengenali tugas dan kewajiban, bisa membedakan mana jalan kebenaran dan mana jalan kefasikan, bisa mengendalikan diri terutama hawa nafsunya, bisa mengenali kebutuhan jiwanya sendiri serta bisa menjadikan diri terutama jiwanya bernilai manfaat bagi orang lain. Jiwa yang tenang adalah hakikat ketenangan sejati dari dalam hati dan bisa membuat seseorang memiliki keteguhan hati dalam menentukan sikap dan bertindak menetukan jalan hidupnya sendiri menuju cahaya kebenaran illahi. Sebagaimana firman Allah tentang hati yang tenang berikut ini:

"hai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi di ridhoi. Maka masulah ke dalam golongan hamba-hambaku, masuklah ke dalam syurgaku". QS Al Fajr; 27-30.